LEBIHI EKSPEKTASI, BANTEN RAIH 3 EMAS
KEJUARAAN Nasional (Kejurnas) Layar Kasal Cup 2017 di Pantai Kendari, Sulawesi Tenggara menghasilkan prestasi diluar ekspektasi Pengprov Porlasi Banten. Semula organisasi pimpinan H. Asep Yusuf Syahril hanya ingin mengetahui kekuatan terkini atlet Banten tapi yang terjadi justru prestasi langsung melejit. Dari Kejurnas yang pertama kali diikuti atlet Banten setelah PON XIX/2016 di Jawa Barat tersebut Banten mendulang 3 medali emas dan 1 medali perunggu. Diluar itu dari 12 dari 13 atlet yang berlaga di Kejurnas hampir semua masuk dalam posisi 10 besar. Hanya Bayu Prassetyo yang ada di peringkat ke-11. Medali emas selain dihasilkan oleh Roger, sapaan Gregory Roger Wardojo, di hari pertama Kejurnas yang digelar 6-9 September tersebut juga dihasilkan oleh perraih medali emas PON XIX/2017 Ratiah yang bertarung di kelas RS One Women. Satu emas lainnya direngkuh Deki Priana di kelas Big Techno Man. Sedankan satu-satunya medali perunggu diraih Dini Aulia Pramesti di kelas Optimis Girls. "Kalau tiga peraih medali emas Roger, Ratiah dan Deki memang sudah kita prediksi bisa merebut medali emas, kejutan ada di Dini yang kita tidak prediksi bisa meraih medali. Tapi secara umum prestasi yang dihasilkan atlet Banten cukup menggembirakan karena sebagian besar masuk 10 besar dan lebih khusus lagi 8 diantaranya masuk posisi 5 besar," jelas Asep Yusuf Syahrir, Ketua Pengprov Porlasi Banten. Lebih jauh Asep menyatakan ini menjadi modal yang baik buat atlet Banten berprestasi di level yang lebih tinggi yakni PON Remaja II/2018 di Kalimantan Timur dan PON XX/2020 di Papua. Hasil di Kejurnas Layar Kasal Cup 2017 juga dijadikan data base buat Pengprov Porlasi Banten untuk membenahi kemampuan atlet agar lebih optimal lagi di kejuaraan lain. "Setidaknya kita tahu kekurangan atlet kita saat menghadapi cuaca yang anginnya kencang, juga penguasaan beberapa teknik yang belum optimal, karena hampir semua main di kelas baru," ungkap Asep. Setidaknya ini terlihat dari peringkat peraih medali perak PON XIX/2016 kelas international 420 Naufal Arsa dan Bayu Prassetyo. Keduanya yang semula berpasangan pada Kejurnas kali ini dipisah dan tampil di Laser Standart. Hasilnya, kedua atlet layar Banten ini terpuruk di posisi 10 (Naufal) dan 11 (Bayu). "Selain belum terbiasa keduanya juga butuh waktu untuk mendalami teknik main di laser standart," tutup Asep. Sementara Ratiah mengaku gembira dengan yang diraihnya di Kejurnas kali ini. Tapi dirinya mengaku tetap mawas diri karena untuk bisa berprestasi serupa di PON XX/2020 butuh kerja keras. Karena pelaksanaan PON XX/2020 masih cukup panjang. "Beruntung Banten memiliki Pelatda Jangka Panjang, jadi persiapan bisa lebih dimaksimalkan lagi. Hasil Kejurnas baru awal buat saya bisa mempertahankan prestasi," ucapnya. (apw)
Sumber: