200 ATLET DITEMPA PELATDA JANGKA PANJANG
SERANG – Pengalaman adalah guru yang berharga. Istilah inilah yang dijalani KONI Banten untuk mendongkrak prestasi atlet remaja pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja II di Kalimantan Timur tahun 2018 dengan menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jangka Panjang. Keinginan besar tersebut terlihat saat KONI Banten melauncing Pelatda PON Remaja II, di Sekretariat KONI Banten, Kota Serang, Jumat (8/9). Ketua Umum KONI Banten, Hj. Rumiah Kartoredjo mengatakan, KONI Banten sengaja melakukan Pelatda PON Remaja II jangka panjang agar kesiapan atlet menghadapi PON lebih baik. Itu semua dilakoni karena dilatarbelakangi keinginan berprestasi maksimal di ajang multi even olahraga empat tahunan untuk atlet remaja tersebut. Apalagi, Banten pernah menelan pil pahit saat PON Remaja I, di mana mereka hanya berada di peringkat 20 dengan raihan satu emas, dua perak dan empat perunggu. “Itu sangat ironi sekali. Kami tidak mau terjadi lagi. Prestasi Banten harus membaik,” papar Rumiah. Wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (Pengprov PBVSI) Banten itu berharap, di PON Remaja II nanti, Banten harus bisa memperbaiki peringkat. Minimal awalnya harus angka satu. “Seperti PON XIX di Jawa Barat 2016 lalu. Banten mampu memperbaiki peringkat dari 21 jadi peringkat 13. Untuk atlet pelajar pun harus bisa seperti itu. Contoh perjuangan para seniornya,” ucapnya. Ia pun optimis atlet pelajar Banten mampu mewujudkannya. Soalnya, dari segi kekuatan dan kualitas, di PON Remaja II ini lebih baik dan banyak cabor unggulan Banten yang bertanding. Atlet remaja Banten yang ikut dalam Pelatda berjumlah 200 atletyang berasal dari 33 cabang olahraga (cabor). Diantaranya adalah sepakbola, tenis meja, tinju, hoki, panahan, karate, catur, taekwondo, tarung derajat dan sepak takraw. Sementara itu, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) PON Remaja II Banten, Monlex Azwari menyampaikan, 200 atlet ini tidak lantas bisa membela Banten di PON Remaja II nanti. “Kami akan memberlakukan sistem promosi dan degradasi. Dan juga cabor yang perkembangannya tidak baik serta peluang mendapatkan medali berat, tidak akan kami berangkatkan,” kata Monlex. Selain itu, masih ada penambahan cabor karena tuan rumah PON Remaja II yakni Kalimantan Timur baru mengumumkan resmi 33 cabor yang diperlombakan. “Itu masih bisa bertambah,” ungkapnya.(apw/jpnn)
Sumber: