Menanti Kejutan Yamaha
Selisih 33 poin antara Valentino Rossi dengan pimpinan klasemen pembalap MotoGP saat ini Marc Marquez (Repsol Honda) memang sudah cukup jauh untuk dikejar. Pun 24 poin yang juga memisahkan Marquez dengan Maverick Vinales. Namun di Silverstone, Minggu (27/8) malam, dua bintang Yamaha itu berpeluang untuk bangkit, dan memang menang hukumnya wajib jika tak ingin terlempar dari persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2017. Di atas kertas, Silverstone adalah tempat yang pas bagi Yamaha untuk comeback. Tahun lalu, Vinales merebut kemenangan pertamanya di MotoGP saat masih membalap untuk Suzuki. Sedangkan Rossi finis ketiga. The Doctor meraih menang di trek yang sama setahun sebelumnya. Di GP Inggris-lah, baik motor dan rider Yamaha selalu memiliki peluang lebih besar. Sayangnya, jika menilik tiga balapan terakhir rasanya naif jika Yamaha datang ke Silverstone tahun ini dengan keunggulan lebih dari para rivalnya. Jarak 33 poin yang kini membentang antara Rossi dan Marquez juga berkat buruknya performa Yamaha dari tiga balapan terakhir. Rossi sudah bertekad tampil impresif di Silverstone dan Misano, seri berikutnya. Kerja kerasnya mencari solusi masalah ban belakang yang gampang aus seperti terjadi Austria menjadi fokus utama dalam uji coba privat di Misano Minggu lalu. Saking getolnya mendapatkan setingan terbaik untuk motornya, Rossi menjadi pembalap paling terakhir yang meninggalkan sirkuit. Bersama timnya, The Doctor menganalisa banyak data yang didapat setelah mengitari Misano lebih dari 80 lap. Di Misano pula, Yamaha membawa beberapa spare part baru untuk dijajal. Soal kerja keras Rossi tersebut diakui langsung oleh Vinales. Dalam beberapa kesempatan, ketika motor mengalami masalah, Rossi selalu datang dengan solusi. "Valentino bekerja sangat keras untuk motor kami. Dia selalu berada di depan dalam mencari solusi, jadi aku bisa tampil lebih cepat dan meningkatkan level balapku. Ini sangat berguna buatku terutama karena aku baru memulai karirku di MotoGP,'' ungkap Vinales. Berkat jasa Rossi itu, Vinales mengaku siap membantu rider 38 tahun itu merengkuh juara dunia ke-10, jika di sisa musim nanti performanya tak kunjung membaik. ''Kalau aku tidak bisa menang, aku lebih senang melihat Valentino juara. Bukan orang lain,'' sebutnya dilansir situs resmi MotoGP. Rossi dan Vinales meninggalkan Misano dengan senyum tersungging di bibir. Tapi jangan lupa, Marquez dan Daniel Pedrosa, yang berbagi trek dengan mereka pada uji coba Minggu lalu, juga pulang dengan gembira. Karena itu, Rossi mengaku sudah tidak sabar turun membalap di Silverstone untuk memastikan bahwa hasil kerjanya di Misano membawa perkembangan positif pada M1. Sejatinya bukan hanya kemenangan yang diburu Yamaha di Silverstone. Karena yang lebih penting dari itu adalah memastikan hasil pengembangan motor mereka di Misano bisa dijadikan senjata untuk bertarung dengan Honda dan Ducati hingga akhir musim. Jika di Silverstone, plus Misano, Yamaha kembali tak kompetitif, skuat Iwata itu harus melupakan gelar juara musim ini. ''Silverstone sangat pas dengan gaya balapku dan aku ingin segera kembali bertarung merebut podium,'' ucap Rossi. Vinales sendiri merasa apa yang didapat dari uji coba di Misano cukup sebagai modal bertarung. Di sana rider Spanyol itu mengaku menemukan kepercayaan dirinya kembali berada di atas M1. Sama dengan Rossi, Vinales mengaku Silverstone sangat pas dengan gaya balapnya. ''Aku akan melakukan apapun untuk mengulang suksesku tahun lalu,'' tandasnya. Balapan di Silvertone Minggu 27 Agustus nanti jadwalnya bakal diundur 2,5 jam. Keputusan itu diambil karena jadwal balapan yang bersamaan dengan balapan Formula 1 GP Belgia. Jika dipaksakan, bakal terjadi penurunan penonton di televisi baik di F1 maupun MotoGP. Karena itu GP Silvertone bakal diundur menjadi pukul 21:30 WIB. Marquez jelas harus mewaspadai kemungkinan yang terjadi. Sebab, dia tak mau posisinya di puncak digoyang oleh pembalap lain. Ia sudah melakoni berbagai persiapan. Dia mewaspadai Yamaha yang kerap tampil mengejutkan di Silverstone. "Yamaha sangat tangguh di sana. Saya jelas harus mempersiapkan diri untuk bisa podium di sana, atau bahkan menang," ungkap Marquez dikutip Speed Week. Namun, Marquez sendiri pernah menang di sana pada 2014 lalu. "Kami harus mendapatkan pengaturan motor sebaik mungkin. Tahun lalu saya melakukan kekeliruan dalam pemilihan ban depan. Saya tak mau lagi merasakan hal seperti itu," tandas dia. Vinales, percaya diri jelang MotoGP Inggris akhir pekan ini. Hal itu berkaca dari catatan bagus dia di Sirkuit Silverstone. Pada tahun lalu, Vinales memang sukses meraih kemenangan di sana bersama Suzuki Ecstar sukses . Dia kala itu sukses kalahkan Valentino Rossi dan Cal Crutchlow. (jpg)
Sumber: