Dindikbud Santuni Keluarga Siswa SMP Yang Alami Kecelakaan

Dindikbud Santuni Keluarga Siswa SMP Yang Alami Kecelakaan

Kepala Dindikbud Kota Tangsel Deden Deni (tengah) berbincang dengan kakek dari almarhumah Callsyta (dua kanan) di kawasan Puri Pamulang Mas, Pamulang. Tri Budi/Tangerang Ekspres--

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel memberikan santunan kepada keluarga almarhumah Callysta Deandra Putri (15).

Callysta merupakan remaja putri yang tewas usai terlibat kecelakaan dengan mobil saat sedang mengendarai motor di Jalan Aria Putra, Serua, Ciputat, Selasa (2/7/2024) pagi

Kecelakaan tersebut terjadi saat Callysta akan melakukan daftar ulang sekolahnya. Diketahui, Callysta adalah siswi yang baru saja lulus dari SMPN 17 Kota Tangsel. Ia akan melanjutkan sekolah ke SMAN 9 Kota Tangsel.  

Sebelum kecelakaan, Callysta berangkat dari rumahnya menuju SMAN 9 untuk melakukan daftar ulang lantaran ia telah diterima dalam PPDB melalui jalur afirmasi.

Santunan diberikan oleh Kepala Dindikbud Kota Tangsel di rumah kakek korban yang bernama Bahtera (72) di kawasan Puri Pamulang Mas, Benda Baru, Pamulang, Rabu (3/7/2024) siang.

Deden Deni mengaku turut prihatin dan berdukacita atas meninggal Callysta yang akan melakukab daftar ulang di SMAN 9 Kota Tangsel. 

"Callysta ini tinggal sama kakeknya, mudah-mudahan kakeknya diberi kesehatan dan Callysta diterima disisi allah SWA," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Rabu (3/7/2024).

Deden menambahkan, pihaknya prihatin atas apa yang dialami Callysta. Hal itu menjadi perhatiannya agar orangtua lebih memperhatikan anak-anaknya.

"Anak SMP atau yang belm berusia 17 tahun kan boleh mengendarai motor, orangtua harus hati-hati. Jangan mentang-mentang anak sudah bisa naik motor diberi izin mengendarai motor. Belum waktunya naik motor, kadang-kadang anak sembrono dan belum paham peraturan lalu lintas," tambahnya.

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Deden berharap orangtua mau mengantarkan anak-anaknya bila akan pergi kemanapun menggunakan kendaraan.

"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk anak-anak lain

 Taati aturan dan keselamatannya juga diperhatikan," terangnya.

Sementara itu, kakek dari almarhumah Cllysta, Bahtera mengucapkan terimakasih kepada Dindikbud yang telah memberikan perhatian kepada keluarganya. "Saya ucapkan terimakasih kepada Kepala Dindikbud Tangsel yang sudah datang dan memberikan santunan," ujarnya.

Bahtera mengaku, Callysta sejak dilahirkan tinggal bersamanya. Ibunya telahmeninggal dunia sejak Callysta masih berusia 8 tahun. "Kalau bapaknya pergi entah kemana sejak Callysta masih dalam kandungan," tambahnya. (*)

Sumber: