Striker Asing Gresik United Main Tarkam
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Rabu 23-08-2017,11:13 WIB
Kesabaran para pemain Gresik United sudah habis. Janji manajemen membayar gaji yang sudah tiga bulan tertunda tidak juga terwujud. Di sisi lain, kantong para pemain mulai menipis. Maka, ikut pertandingan antarkampung (tarkam) pun menjadi pilihan.
Langkah itu dilakukan empat penggawa Gresik United. Yakni, Patrick da Silva, Arga Permana, Syahrul Mustofa, dan kiper Nasirin. Selasa (22/8) mereka tampil membela tim lokal pada ajang tarkam bertajuk Ngadimulyo Cup di Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Ironis.
Keempatnya, tampaknya, sudah melupakan predikat pemain profesional yang disandang. Mereka nekat bermain melawan para pemain amatir di lapangan yang sudah pasti tidak layak. Risiko keamanan sepanjang pertandingan juga membayangi. Namun, kebutuhan mendesak karena belum gajian selama tiga bulan memaksa Patrick, Mustofa, Arga, dan Nasirin melakukan hal tersebut.
Sumber Jawa Pos yang melihat empat pemain Gresik United main tarkam mengatakan, para pemain tersebut sebenarnya sadar dengan risiko yang dihadapi. Namun, mereka tidak punya pilihan lain. Karena memang tidak ada uang lagi untuk kehidupan sehari-hari, risiko itu pun tidak dipedulikan. ’’Mereka menghindari duel-duel keras. Yang penting dapat bayaran main di sini,’’ ungkapnya.
Bayaran yang diterima pemain untuk pertandingan tarkam memang cukup besar. Meski tidak sebesar yang diterima di Gresik United, bayaran itu paling tidak bisa membantu kebutuhan sehari-hari para pemain. ’’Sekelas Patrick mau main di tarkam kan berarti parah sekali manajemen Gresik. Kasihan pemain kalau tidak digaji,’’ kata pria yang juga ikut tarkam itu.
Ketua Ultras Gresik Muharom mengatakan prihatin dengan nasib pemain tim kebanggaannya. Dia mengutuk manajemen Gresik United yang tidak peduli dengan nasib pemain. ’’Geregeten lihat manajemen seperti ini. Tidak bisa dibiarkan,’’ tegasnya. (rid/c15/ca)
Sumber: