BERTARUNG HINGGA AKHIR

BERTARUNG HINGGA AKHIR

PERSITA nyaris mendapat kekalahan pertama dalam laga kandang Kompetisi Liga 2 Grup 2 saat bertemu Cilegon United (CU) di Stadion Mini Cibinong, Bogor, Selasa (22/8) sore. Beruntung gol Aldi al Achya mencetak gol di menit 90+2' sehingga menyamakan skor 1-1 atas CU. Sebelumnya CU unggul lebih dulu lewat gol yang dibuat Afriansyah pada menit 38. Hasil ini membuat Persita tetap berada di bawah CU meski memiliki nilai sama yakni 27 poin. Persita kalah dalam hal head to head (rekor pertemuan) setelah di pertemuan pertama di Stadion Krakatau Steel, Kota Cilegon takluk 1-0. Menanggapi hasil pertandingan Bambang Nurdiansyah mengaku mensyukuri pasukannya tak sampai kalah dari CU. Ia hanya kecewa dengan penampilan pemain Persita sepanjang pertandingan terutama di babak pertama. "Di babak pertama bukan Persita yang main, pemain main seperti tanpa pelatih demikian juga di babak kedua pemain tak menerapkan apa yang saya mau mereka main dengan pola umpan langsung ke pertahanan lawan, itu bukan tipe saya," tutur Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah, usai laga. Namun ia memuji semangat bertanding Egi Melgiansyah dkk di babak kedua yang tampil penuh semangat. "Pemain bertarung hingga akhir, Alhamdulillah mereka mampu bikin gol dan kami pulang dengan poin," ucap Banur. Jalannya pertandingan sendiri berlangsung menarik di babak pertama. Persita lebih dulu memiliki peluang melalui Rachmat Affandi setelah menerima umpan lambung Egi. Fandi, sapaan Rachmat Affandi, mampu mengecoh dua bek dan langsung berhadapan dengan kiper CU Rafit Ikhwanudin. Sayang tendangan mantan pemain Persija itu masih mampu ditepis oleh Rafit sehingga melebar ke sisi gawang. Setelah itu, permainan dikuasai CU dengan mendapat beberapa peluang melalui Jalwandi Jamal dan Afriansyah. Beruntung Yogi mampu menangkap dan menghalau serangan mantan pemain Persita tersebut. CU akhirnya dapat mencetak gol pada menit 38. Berawal dari duel Rinto Ali dengan Rio Ramandika yang dimenangkan Rinto sehingga ia dengan mudah memberikan umpan ke kotak penalti yang disambut Afroansyah dengan sontekan mengecoh Yogi Triana. Skor berubah 1-0 dan bertahan hingga jeda. Di babak kedua Persita meningkatkan serangan dengan mengurung pertahanan tim Laskar Geger Cilegon -julukan CU. Serangan bergelombang beberapa kali membahayakan gawang CU, namun tak ada satu pun yang berbuah gol. Tiga peluang yang didapat satu menghantam mistar dua lainnya dapat ditepis Rifat. Di menit 88 sempat terjadi insiden keributan antar suporter akibat memprotes keputusan hakim garis yang menilai umpan Hari Habrian dinyatakan keluar. Namun, semua dapat diatasi pihak keamanan dan pertandingan kembali dilanjutkan. Saat masa injury time inilah Aldi mampu mencetak gol yang diawali umpan Hari Habrian. Aldi yang lepas dari perangkap offside pemain CU, mampu mengontrol bola dan langsung melakukan penetrasi ke kotak penalti yang diakhiri dengan tendangan ke pojok kiri gawang CU. Skor 1-1 dan bertahan hingga bubar. "Soal hasil kami syukuri bisa mencuri poin dari Persita, kami kehabisan tenaga di babak kedua. Sehingga pada menit 60 pemain sudah sulit mengontrol permainan, hingga akhirnya kami kebobolan di menit akhir pertandingan," ucap Imam Riyadi usai laga. Soal pertandingan Imam mengakui hasil imbang membuat dirinya kecewa. Tapi dirinya menganggap adalah hasil terbaik yang diraih anak asuhannya dalam kondisi kurangnya waktu recovery (pemulihan stamina, red). "Recovery kami pendek setelah main menghadapi PS. Lampung Sakti dan PS Bengkulu, hasil satu poin sangat kami syukuri. Tinggal kami habis-habisan menghadapi Persika Karawang di pertandingan terakhir," ucap Imam. (apw)

Sumber: