Cerita Warga Songgom Cilotik, Pernah Ada Buaya Lewat Saat Banjir

Cerita Warga Songgom Cilotik, Pernah Ada Buaya Lewat Saat Banjir

Terlihat anak-anak sedang berenang, ketika banjir merendam Kampung Songgom Cilotik, Desa Songgom Jaya, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Senin 29 April 2024.-Agung Gumelar-

TANGERANGEKSPRES.ID - Banjir setinggi paha orang dewasa, merendam puluhan rumah di lima kampung di Desa Songgom Jaya, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, sejak Jumat malam 26 April sampai Senin 29 April belum juga surut.

Khususnya, Kampung Songgom Cilotik, Desa Songgom Jaya, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, yang setiap tahunnya selalu langganan Banjir bahkan ada warga sekitar yang mengaku pernah menemukan seekor buaya liar di depan area rumahnya.

Pantauan di lokasi, sudah empat hari air masih masuk menggenangi rumah warga, sebagian warga tetap bertahan di rumahnya dan ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya.

Tidak hanya itu, terlihat juga anak-anak berenang menikmati musibah Banjir yang dialaminya, bahkan ada juga ibu-ibu yang mencuci pakaiannya dari air Banjir tersebut.

Santi warga Kampung Songgom Cilotik, Desa Songgom Jaya, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang bercerita, pernah menemukan buaya liar berkeliaran di area dekat rumahnya yang terendam Banjir, sontak dirinya bersama anak dan suaminya bergegas meninggalkan rumah karena khawatir akan diterkam buaya tersebut.

Penemuan buaya itu, terjadi sudah sekitar dua tahun lalu, namun di tahun ini tidak ada binatang buas seperti buaya maupun ular yang ditemukan warga setempat.

"Kampung ini, sudah langganan Banjir setiap tahunnya, saya pernah menemukan buaya berkeliaran dekat rumah saya sekitar dua tahun lalu. Saya pikir itu batu, tapi ketika saya amati ternyata buaya," katanya kepada wartawan di lokasi Banjir, Senin 29 April 2024.

Santi berharap, pemerintah desa maupun daerah dapat mengantisipasi Banjir yang setiap tahun melanda Kampung Songgom Cilotik, agar aktivitas warga setempat tidak mati.

Terlebih, mereka khawatir akan adanya bintang buas seperti buaya dan ular, yang memasuki rumah yang terdampak Banjir.

"Takutnya ada buaya atau ular kami khawatir, karena kampung ini dekat dengan rawa, kalau tidak segera ditangani takutnya ada yang jadi korban," ujarnya.

Disisi lain, Sofia warga Kampung Songgom Cilotik juga ikut berkomentar, katanya Banjir di kampungnya sudah tiga hari tak kunjung surut, banyak rumah warga yang kemasukan air dan pada mengungsi.

Pasalnya, tinggi air yang membanjiri kampung tersebut kurang lebih sekitar 120 centimeter atau sepaha orang dewasa.

"Dari Jumat malam sampai sekarang belum surut surut, paling parah kemarin malam Minggu itu sampai sepaha orang dewasa. Untuk bantuan, Alhamdulillah sudah banyak yang ngasih tapi kami berharap ada solusi untuk mengatasi Banjir ini," katanya. (*)

Sumber: