PAD Wisata Sawarna dan Pemandian Air Panas TLB Tak Capai Target

PAD Wisata Sawarna dan Pemandian Air Panas TLB Tak Capai Target

Pintu masuk Destinasi Tanjung Layar Sawarna Kecamatan Bayah.-A Fadilah-

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak akan terus menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata.

Lebak mempunyai 4 titik PAD dari sekitar wisata, diantaranya Wisata Pantai Bagedur Malingping, Sawarna Bayar, Museum Multatuli dan wisata Pemandian air panas Tirta Lebak Buana (TLB) Kecamatan Cipanas.

Kepala Disbudpar Lebak, Imam Rismahayadin mengatakan, Pemkab Lebak menargetkan PAD 2024 dari 4 destinasi wisata tersebut yakni Rp290 juta lebih.

"Target PAD tahun 2024 sebesar Rp290 juta, masih sama dengan target tahun 2023 lalu," kata Imam, kepada Tangerang Ekspres, di ruang kerjanya, Senin (5/2/2024).

Menurut Imam, pertimbangan target PAD dari sektor wisata tidak dinaikan, karena melihat kondisi perekonomian global saat ini masih belum pulih. Sehingga, secara otomatis berimbas pada destinasi wisata.

"Dengan kondisi yang serba sulit dan dengan anggaran terbatas yang dimiliki pemkab Lebak, kita terus berupaya melakukan inovasi agar wisata kita bangkit dan tidak terpuruk," ujarnya.

Lanjut Imam, dari 4 titik wisata yang mempunyai target PAD, tahun 2023 lalu dua titik wisata yang tidak mencapai target yakni Wisata pemandian air panas TLB dan Wisata pantai Sawarna.

"Sawarna dari target Rp120 juta realisasi Rp91 juta lebih dan Pemandian air Panas TLB dari target Rp78 juta realisasi Rp62 juta lebih. Yang 2 titik yakni Museum Multatuli dan Bagedur mecapai target bakan melebihi," paparnya.

Sebetulnya kata Imam, wisata pemandian air panas TLB dan Sawarna dapat memenuhi target PAD setelah tahun baru tanggal 1. Sehingga, penyetoran PAD yang sudah lewat waktu tersebut masuk pada tahun 2024 ini.

"Untuk target PAD kan ada waktu tinggal waktunya dan tidak bisa sampai tanggal akhir tahun, jadi mereka bisa memenuhi kekurangannya tapi sudah masuk pada tahun 2024," jelas Imam.

Jetri Andarka, pengelola Wisata Sawarna Bayah mengaku, pengelolaan Sawarna oleh dirinya dimulai dari Desember 2023. Sehingga, hambatan PAD dari sawarna untuk tahun 2023, Jetri mengaku tidak tahu menahu. Sebab, sebelumnya Sawarna di kelola oleh Pemerintah Desa Sawarna.

"Kalau menanyakan hambatan capaian PAD 2023 saya kurang tahu, karena saya baru mengelola di awal tahun 2024 ini," terangnya.

Adapun target PAD Tahun 2024 untuk Sawarna, akan dihitung berapa tiket atau karcis masuk wisata yang terjual. Persatu tiket atau karcis Rp10 ribu dengan pembagian hasil yang sudah disepakati.

"Kami berharap kedepan wisata Sawarna lebih ramai pengunjung, sehingga target PAD bisa tercapai sebelum akhir tahun," ucap Jetri. (*)

Sumber: