Realisasi Investasi di Banten Capai Rp 103,85 Triliun

Realisasi Investasi di Banten Capai Rp 103,85 Triliun

Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengikuti rapat koordinasi terkait inflasi bersama Kemendagri secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (8/1/2024).-Syirojul Umam-

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten mencatat, sepanjang tahun 2023 investasi di Banten mencapai Rp 103,85 triliun.

Capaian tersebut jauh melampaui target daerah yang hanya Rp 60 triliun, dan Rp 82,97 triliun target nasional.

Kepala DPMPTSP Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, realisasi investasi terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 37,97 triliun atau 36,5 persen dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 65,88 triliun atau 63,3 persen dengan jumlah proyek sebanyak 42.384 proyek.

“Tenaga kerja Indonesia yang terserap selama bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2023 sebanyak 123.515 orang. Terjadi peningkatan sebesar 43,93 persen jika dibandingkan tahun 2022 sebanyak 54.266 orang,” katanya, Kamis (1/2/2024).

Ia menjelaskan, berdasarkan capaian investasi urutan Kabupaten dan Kota yang paling besar yakni Kota Cilegon Rp 38,63 triliun, Kabupaten Tangerang Rp 29,69 triliun, Kota Tangerang Rp 14,99 triliun, Kabupaten Serang Rp 10,29 triliun, Kota Tangerang Selatan Rp 7,45 triliun, Kabupaten Lebak Rp 1,66 triliun, Kabupaten Pandeglang Rp 793 miliar, dan paling kecil Kota Serang sebesar Rp 350 miliar.

“Realisasi investasi PMA paling besar masuk di Kota Cilegon Rp 36,94 triliun, sedangkan untuk PMDN Kabupaten Tangerang sebesar Rp 16,69 triliun,” ujarnya.

Menurut Virgojanti, ada lima sektor unggulan dengan capaian realisasi investasi terbesar baik PMA maupun PMDN, yakni Industri kimia dan farmasi sebesar Rp 31,92 triliun. Perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 18,49 triliun. Listrik, Gas dan Air Rp 9,12 triliun. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 7,23 triliun dan Jasa lainnya sebesar Rp 6,57 triliun. 

Sektor terbesar untuk PMA adalah industri kimia dan farmasi sebesar Rp 30,11 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 793 proyek, sedangkan sektor terbesar untuk PMDN yaitu perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 10,45 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 1.767 proyek.

“Sedangkan lima Negara berdasarkan sumber Investasi PMA yakni Malaysia US$ 1.776 Ribu, Korea Selatan US$ 709 Ribu, Singapura US$ 671 ribu, Jepang US$ 416 Ribu dan Hongkong, RRT sebesar US$ 273 Ribu,” terangnya.

Lebih lanjut, atas capaian tersebut, Provinsi Banten masuk lima besar nasional. Hal ini sesuai dengan rilis yang disampaikan Kementerian Investasi

Berdasarkan urutan besaran investasi, pertama dicapai oleh Provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai Rp 210,6 triliun,  kedua DKI Jakarta sebesar Rp 166,7 triliun, ketiga Jawa Timur Rp 145,1 triliun, keempat Sulawesi Tengah dengan nilai investasi  mencapai Rp 112 triliun, dan kelima Provinsi Banten dengan nilai investasi mencapai Rp 103,85 triliun.

“Upaya yg dilaksanakan oleh DPMPTSP dalam merealisasikan capaian investasi senantiasa memperhatikan beberapa aspek seperti aspek promosi dan kerjasama, aspek pelayanan perizinan, aspek data dan informasi serta aspek pengendalian,” ungkapnya.

Iya juga juga mengungkap langkah yang telah dilakukan, yakni aspek promosi dan kerjasama meliputi menyampaikan informasi tentang peluang investasi di Banten kepada pelaku usaha/masyarakat luas melalui berbagai media promosi.

"Kemudian melaksanakan bisnis gathering dengan para pelaku usaha dengan tema yang lebih spesifik, memfasilitasi calon investor asing yang berminat berinvestasi di Provinsi Banten, menyiapkan bahan promosi peluang investasi IPRO, memfasilitasi kerjasama antara usaha besar dengan mikro kecil dan menengah," terangnya.

Sumber: