Keutamaan Menguasai Ilmu Tajwid Alquran

Keutamaan Menguasai Ilmu Tajwid Alquran

Sejumlah ayat-ayat Alquran pada mushaf.-Sutanto-

TANGERANGEKSPRES.ID – Bagi orang-orang yang kesehariannya membaca atau mempelajari Alquran, ilmu tajwid merupakan ilmu yang tak asing lagi.

Namun bagian sebagian orang, ilmu ini justru dianggap asing. Padahal ilmu ini sangat penting dikuasai, terutama oleh seorang muslim. Berikut disampaikan secara global tentang ilmu tajwid.

Dinukil dari buku “Bimbingan Tahsin dan Tajwid Jilid 3”, secara bahasa, tajwid adalah tahsin atau memperbaiki. Sedangkan secara istilah, tajwid adalah membaca Alquran dengan benar sebagaimana bacaan Rasulullah shallallahu alaiwi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu anhum dengan cara memperhatikan hukum-hukum bacaan, mengeluarkan huruf dari makhrajnya serta memperindah suara.

Tujuan menguasai tajwid Alquran adalah menjaga agar lidah tidak salah ketika membaca Alquran.

Hukum tajwid ada dua. Pertama, fardhu ain dalam hal praktik membaca Alquran, artinya wajib bagi setiap orang dalam praktik membaca Alquran menguasai tajwid.

Hal ini berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala (yang artinya), “Bacalah Alquran dengan tartil.” Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (yang artinya), “Bacalah Alquran dengan irama dan suara Arab (yang fasih)”.

Kedua, fardhu kifayah dalam hal teori, artinya jika sudah ada seorang yang menguasai teori tajwid maka gugur kewajiban bagi yang lainnya untuk menguasai teori tajwid.

Keutamaan menguasai tajwid Alquran di antaranya memberi syafaat pada hari kiamat. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alahi wa sallam, “Bacalah Alquran, sesungguhnya ia pada hari kiamat akan datang menolong pembacanya.” (HR. Muslim).

Kemudian, merupakan amal terbaik. Ini sebagaimana hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam (yang artinya), “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

 

Selanjutnya, mendapat derajat yang tinggi. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam (yang artinya), “Orang yang membaca Alquran dengan mahir akan bersama-sama malaikat yang mulia lagi taat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Lantas mendapat sakinah (ketenangan) dan rahmat. Ini sesuai dengan hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam (yang artinya), “Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari Alquran kecuali turun atas mereka sakinah dan rahmat serta diliputi oleh malaikat serta Allah sebut di hadapan (malaikat) di sisi-Nya.” (HR. Muslim).

Lalu, mendapat sebaik-baik anugerah Allah. Hal ini berdasarkan hadis qudsi (yang artinya), “Allah berfirman siapa yang sibuk dengan Alquran dan zikir dari meminta pada-Ku, akan Kuberi sebaik-baik pemberian-Ku kepada orang-orang yang meminta dan kelebihan kalam Allah subhanahu wa taala atas kalam lain seperti kelebihan Allah atas makhluk-Nya.” (HR. At-Tirmidzi) (*)

Sumber: