Cari Aman, Belum Pede dengan Performa Motor
BRNO-Balapan MotoGP dimulai lagi. Setelah jeda hampir sebulan, Minggu (6/8) malam WIB, para pembalap kembali duel di Brno, Republik Ceko. Lima rider teratas penghuni klasemen pembalap hanya terpisah 26 poin menjadikan musim balap kali ini yang paling ketat sejak era MotoGP. Saat ini juara bertahan MotoGP Marc Marquez memimpin klasemen pembalap dengan raihan 129 poin. Dia sedang diburu tiga rival terbesarnya dalam perebutan gelar juara dunia 2017. Mereka adalah jagoan Movistar Yamaha Maverick Vinales dengan defisit tipis hanya lima poin. Disusul Andrea Dovizioso (Ducati) di posisi ketiga yang harus mengejar enam poin. Sementara rekan satu tim Vinales, Valentino Rossi bercokol di urutan empat tertinggal 10 poin. Namun, masih ada masalah dengan motor para rider di penghuni papan atas klasemen. Mereka belum terlalu percaya diri dengan performa motor. Jika terlalu memaksakan diri, bakal jatuh. Jika ini terjadi, bisa terlempar jauh dari persaingan memperebutkan juara dunia musim ini. Trek di Brno tak terlalu ramah bagi Marquez. Dia baru baru dua kali finis pertama di sirkuit ini, pada 2012 di Moto2 dan 2013 di MotoGP. "Musim yang sangat ketat sangat menarik tapi juga menuntut, itu artinya Anda harus selalu konsentrasi tinggi dan mencoba berada di level sebaik mungkin, beradaptasi dengan setiap situasi secara konstan," kata Marquez di GPOne. "Brno adalah salah satu lintasan favoritku tapi juga salah satu yang paling menuntut. Dengan banyaknya perubahan arah dan bagian naik-turun," lanjut dia. "Kami akan mencoba membuat pekerjan terbaik yang sudah kami lakukan di ujicoba dan bersiap bertarung untuk podium pada hari Minggu," akunya. Beban berat akan sama dipikul empat pembalap MotoGP yang kini bercokol di puncak klasemen sementara. Mereka harus membalap dengan sangat hati-hati jika tak ingin kehilangan peluang merengkuh gelar juara dunia 2017. Mereka tidak bisa lagi membalap dengan nothing to lose.Inilah yang disebut dengan “everything to lose”. Empat pembalap di klasemen teratas hanya terpisah 10 poin. Kesalahan kecil yang bisa jadi mengakhiri balapan mereka dan gagal finis, bakal memberi peluang kepada lawan untuk melaju. Tentu membalap dengan pendekatan “hati-hati” kemungkinan besar tidak akan bisa bertarung maksimal. Kemungkinan, banyak yang akan mengambil posisi aman. Artinya tidak terlalu ngotot menyalip jika kondisi motor tidak memungkinkan. Ini pula yang dikhawatirkan superstar Yamaha Maverick Vinales. ''Paro kedua musim ini akan sangat krusial jika ingin bertarung untuk memperbutkan gelar juara dunia. Tidak ada ruang sedikitpun untuk berbuat salah,'' ucap rider 22 tahun itu dilansir Crash. Vinales kini bercokol di urutan kedua klasemen pembalap MotoGP. Hanya tertinggal empat poin dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang memuncaki daftar perolehan poin pembalap. Meski sudah menang tiga kali di awal musim, termasuk dua kali beruntun di seri pembuka, Vinales sudah retire dua kali. Sebuah posisi riskan mengingat ketatnya persaingan saat ini. Yamaha sendiri sudah memperkenalkan frame baru untuk meminimalisasi masalah akselerasi di tengah tikungan. Masalahnya adalah Vinales merasa tidak cocok dengan frame baru tersebut. Berbeda dengan rekan satu timnya Valentino Rossi yang mengacungi jempol frame tersebut. Terutama untuk mendapatkan cengkeraman ban belakang. Direktur Tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli mengatakan, empat kemenangan (tiga Vinales plus satu Rossi) dan delapan podium membuktikan bahwa skuadnya adalah yang terbaik di grid MotoGP saat ini. Jika Vinales tak celaka di Belanda dan Rossi di Prancis, sudah pasti saat ini keduanya memimpin klaseman 1-2. Untuk akhir pekan ini, meski tak terang-terangan menyebutkan frame mana yang akan dipakai dua pembalapnya, Yamaha memberi sinyal kuat bahwa kedua pembalap memakai yang baru. ''Aku senang kami bisa mendapatkan beberapa solusi atas kelemahan yang dirasakan pembalap. Kita akan lihat akhir pekan nanti,'' tambahnya. Yamaha mengakui bahwa Marquez adalah elemen paling berbahaya di paro kedua musim ini. Sekali dia memimpin klasemen berarti ancaman semakin nyata. ''Talenta Marquez adalah kuncinya. Dia bisa meminimalkan kelemahan motornya dibandingkan pembalap Honda lainnya,'' aku Mergalli. Karena harus membalap dengan hati-hati, situasi ini bisa dimanfaatkan pembalap kuda hitam untuk mencuri kemenangan. Yang juga tak boleh disisihkan dari bursa persaingan adalah Daniel Pedrosa (Repsol Honda). Rider yang sedang tampil bagus di paro pertama musim itu nangkring di posisi kelima dengan selisih 26 poin. Pedrosa punya peluang memperkecil selisih dengan para rival di di Brno akhir pekan ini. Dia punya rekor bagus di trek sepanjang 5,403 kilometer tersebut. Sudah menang empat kali dan enam musim berdiri di podium di semua kelas. ''Aku sudah tidak sabar untuk kembali mengendarai motorku di Brno. Trek ini adalah salah satu favoritku. Aku menyimpan beberapa kenangan manis di sana dan bersama timku aku bakal melakukan yang terbaik demi membawa pulang hasil maksimal,'' ungkap rider mungil 155 sentimeter itu. Sebenarnya tak hanya Pedrosa yang berharap bisa tampil total di Brno. Rekan satu timnya Marquez juga berambisi mempertahankan posisinya sebagai pimpinan klasemen. Repsol Honda lebih diuntungkan dibandingkan dengan tim rival karena mereka mengisi jedah musim panas dengan uji coba privat di Brno 17-18 Juli lalu. Baik Marquez dan Pedrosa mengakui langkah timnya memanfaatkan jedah musim panas dengan melakukan uji coba adalah cara brilian untuk tetap menjaga feeling di atas motor. ''Uji coba ini membuat kami bisa tetap bekerja mengembangkan motor dan membantu menjaga fokus,'' papar Marquez dilansir Fox Sport. Pada uji coba tersebut duo pembalap Honda, plus Cal Crutchlow (LCR-Honda), menjajal frame anyar. Frame baru itu diperkenalkan untuk menjawab masalah akselerasi yang membebat tim pabrikan Jepang itu sepanjang paro pertama musim. Marquez mengambil risiko besar mengendarai motor yang tidak bisa stabil saat melakukan pengereman di tikungan. Masalah itu pula yang menjadi penjelasan logis atas pertanyaan: mengapa Marquez sudah terjatuh sampai 12 kali sejauh ini. Di kubu Yamaha, masih dibelit persoalan. Maverick Vinales mengaku belum mendapatkan setingan motor yang pas. Ia terang-terangan mengungkapkan, performa motornya belum meningkat dan perlu pembenahan. "Yamaha harus tingkatkan performa motor pada situasi yang tak ideal, terutama saat menghadapi trek basah maupun setengah basah,” katanya saat jumpa pers di Born, kemarin. (jpg)
Sumber: