PDRB Banten Tumbuh 4,97 Persen, Ini Kata Pj Gubernur

PDRB Banten Tumbuh 4,97 Persen, Ini Kata Pj Gubernur

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten tumbuh 4,97 persen dibanding dengan triwulan III-2022 (years to years). Besaran PDRB Provinsi Banten atas harga berlaku pada triwulan III-2023 mencapai Rp204,03 triliun. Sementara berdasarkan atas harga konstan 2010, PDRB Provinsi Banten mencapai Rp127,08 triliun. Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, bersyukur atas capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan III-2023. Capain itu menjadikan pertumbuhan PDRB Provinsi Banten di atas pertumbuhan PDB nasional serta tertinggi di Pulau Jawa. "Kita dapat informasi, pertumbuhan PDRB Provinsi Banten melampaui pertumbuhan nasional. Ini adalah bagian dari kontribusi komoditi-komoditi yang kita kembangkan itu," katanya, Selasa 7 November 2023. "Retail-retail komoditi yang kita miliki akan kita dorong untuk hilirisasi yang merupakan amanat Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kita akan menempuh itu. Mudah-mudahan ini makin banyak komoditi-komoditi dan makin banyak pula peta jalan kehidupan kita," tambahnya. Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengatakan bahwa hasil catatan BPS, DPRD Provinsi Banten tumbuh 4,97 dan nasional tumbuh 4,94. Hal itu menunjukkan di Provinsi Banten alternatif ekspor perlu terus didorong. "Selama ini kita berpegang pada ekspor baja dan alas kaki. Produk-produk unggulan harus kita dorong. Ini akan berkontribusi sangat baik bagi Provinsi Banten terhadap pertumbuhan ekonominya," terangnya. Dikatakan, pihaknya sangat mendukung program hilirisasi di Provinsi Banten. Hilirisasi diharapkan mampu menghasilkan produk yang bagus dan mampu menembus pasar ekspor. Turut mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. Sebagai informasi, pertumbuhan PDRB Provinsi Banten pada triwulan III-2023 (Y to Y), dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,58 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh komponen total net ekspor sebesar 41,47 persen. (*) Reporter: Syirojul Umam Editor: Sutanto bin Omo

Sumber: