Di Jakarta Harga Garam Bikin Geram
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Kamis 27-07-2017,05:17 WIB
Kelangkaan garam dapur juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Minimnya pasokan garam dari daerah menyebaban harga garam dapur melonjak di sejumlah pasar. Salah satunya di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Toni, 45, salah seorang pedagang garam mengatakan, harga garam mulai naik sejak akhir pekan lalu.
”Harganya naik sampai 3 kali lipat. Mau nggak mau, soalnya ini tinggal stok yang kemarin-kemarin aja sebelum langka. Sekarang belum ada pasokan lagi dari Jawa,” kata dia, kemarin (26/7).
Menurutnya, harga garam yang tadinya hanya Rp 2.000 kini bisa Rp 6.000. Harga tersebut tentu saja memberatkan, karena garam menjadi bahan penting dalam memasak. Di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, harga garam juga mencapai Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 2.000 per bungkus.
Seorang pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Dewi (26) mengatakan, stok garam yang kosong berdampak pada melonjaknya harga garam hingga dua kali lipat."Harga garam naik kalau minggu kemarin Rp 2.000 sekarang menjadi Rp 5.000 per bungkus," kata dia.
Menurutnya, sudah sebulan lalu tidak ada produsen yang memasok garam. "Aneh kan? Padahal Indonesia lautnya banyak, tapi kok bisa langka ya?” tanyanya mewakili pertanyaan hampir semua ibu rumah tangga di berbagai daerah.
Pedagang lainnya, Sardi (50) mengatakan, awal dari kelangkaan garam terjadi di Jawa Timur dan Madura yang selama ini menjadi pemasok garam terbesar di Tanah Air. Kekosongan dari pemasok ini berimbas terhadap kelangkaan garam dan melonjaknya harga. "Kalau bulan lalu satu bungkus kotak besar bisa Rp 30.000 sekarang mencapai Rp 50.000," kata Aceng.
Kelangkaan garam juga terjadi di Pasar Kaget, Kalibata, Jakarta Selatan. Beberapa pedagang tidak menjual garam akibat stok garam habis dan produsen garam belum juga mengirim persediaan garam.
Di Jakarta Selatan pantauan INDOPOS (Jawa Pos Group), garam kemasan sudah 5 hari hilang dari peredaran di pasaran. "Untuk di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, garam kemasan sudah 5 hari yang lalu tidak ada," ujar Kepala Pasar Santa Ahmad Subhan, kemarin (26/7).
Bahkan di Jakarta Timur, garam juga langka di tukang sayur. Persoalan kelangkaan dan mahalnya garam diharapkan bisa segera ditangani pihak kepolisian karena dikhawatirkan bisa menimbulkan keresahan warga. "Ya harus dipantau dong. Kalau mau masak kan nggak ada garam gimana coba?” ungkap Lisa, 35, warga Jakarta.
Sedangkan pihak kepolisian memastikan agar segera melakukan pengawasan di lapangan. Jika terbukti kelangkaan disebabkan kecurangan yang dilakukan pedagang, atau adanya tindak penimbunan, maka polisi akan bertindak.
"Saya cek dulu soal garam kemasan langka ini di lapangan," tegas Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Iwan Kurniawan. (yuz/jpg/JPC)
Sumber: