Gegara Suplai Dikurangi, Minyakita Langka di Kota Tangerang
TANGERANGEKSPRES.CO.ID - minyak goreng kemasan merk Minyakita yang merupakan barang komoditi subsidi pemerintah belakangan mulai langka dipasaran di kota Tangerang.Akibatbya, sekalipun ada, Harga minyak goreng subsidi tersebut mengalami kenaikan kisaran Rp 3 ribuan per liter. Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah angkat bicara, kelangkaan dan kenaikan minyak goreng kemasan bersubsidi di Kota Tangerang. Menurutnya, berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, kepala daerah harus dapat mengendalikan inflasi. Minyak goreng salah satu komponen barang komoditi yang dibutuhkan masyarakat, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Tangerang untuk dapat memenuhi kebutuhan Minyakita di setiap distributor di wilayah Kota Tangerang. "Kita sudah berkoordinasi sama Bulog yang mengkoordinir para distributor supaya minyak bersubsidi itu disalurkan lah. Kan kita punya tugas dari Pak Presiden untuk mengendalikan inflasi. Ini juga minyak kan salah satu komponen bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat," ungkap Arif kepada wartawan, Rabu (1/2). Dia mengungkapkan, sebelumnya suplai Minyakita di Kota Tangerang sebelumnya sebanyak 500 ton. Namun terakhir ini hanya mendapat suplai sebanyak 300 ton. Oleh karenanya, dia menekankan agar suplai minyak tersebut di Kota Tangerang ditambah kembali, agar keberadaan minyak tersebut di pasaran tidak terjadi kelangkaan. Selain itu, pihaknya juga akan menerjunkan tim untuk melakukan stabilitas harga minyak kemasan tersebut. Melalui Perumda PD Pasar dan DisperindagkopUKM Kota Tangerang, sambung Arief, pihaknya juga akan menggelar Bazaar murah di 13 kecamatan. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan harga minyak bersubsidi tersebut menjadi normal kembali yaitu Rp 14 ribu per liternya. "Ini kan kondisinya berkaitan dengan hukum ekonomi, yaitu suplai dan demand, karena jumlahnya terbatas harganya naik. Makanya kita minta supaya barangnya ditambah supaya harga bisa stabil," tuturnya. Arief menyebut, sebenarnya di Kota Tangerang tidak kekurangan minyak goreng. Pasalnya, minyak goreng bukan hanya merk Minyakita, tapi juga banyak dipasaran merk minyak kemasan premium. Hanya saja, harga minyak kemasan premium harganya lebih tinggi dari harga minyak bersubsidi tersebut. "Kita pengen menjaga daya beli masyarakat kita yang menengah ke bawah ini, makanya kita berharap Minyakita ini bisa disuplai, supaya bisa bantu mereka-mereka yang memang daya belinya terbatas," pungkasnya. Jamal, pedagang sembako di Pasar Anyar menyebutkan, minyak goreng kemasan bersubsidi akhir-akhir ini sulit didapat dari distributor. Sekalipun ada harganya mengalami kenaikan. Sebelumnya minyak goreng bermerk Minyakita tersebut dipatok pemerintah seharga Rp 14 ribu per liter. Saat ini Jamal menjualnya seharga Rp 17 ribu per liter. "Kalaupun ada kita ambilnya sudah naik dari distributornya seharga Rp 175 ribu per karton, itu juga paling dapet cuma 2 karton. Sebelumnya Rp 151.500 per kartonnya," ujar Jamal saat ditemui Tangerang Ekspres, Rabu (1/2). Dikatakannya, dengan kenaikan harga jual minyak goreng bersubsidi itu dia sering mendapatkan protes dari konsumen. Menurutnya, masyarakat hanya mengetahui bahwa minyak goreng merk Minyakita tersebut berdasarkan keputusan pemerintah dibandrol seharga Rp 13 ribu. Meski demikian, jika dijual sesuai HET para pedagang akan mengalami rugi. "Kalau rugi mending gak usah jual," tukasnya. Dia menyebut, sebelumnya Minyakita mudah didapatkan berapa pun dibutuhkannya. Belakangan ini, Minyakita tidak pernah ada kepastian kapan suplai minyak goreng subsidi itu sampai ke pedagang. Ia pun memutuskan menjual minyak curah ketimbang menunggu datangnya barang tersebut. "Kita juga enggak tahu kapan bakal dikirim lagi barangnya. Saya hanya jual yang ada, kalaupun kosong, masih ada minyak curah," pungkasnya. Senada dikatakan Irwan, pemilik warung sembako di Buaran Indah, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang. Menurutnya, kelangkaan minyak goreng kemasan bukan hanya pada minyak bersubsidi, namun pada merk minyak kemasan premium juga mengalami kenaikan harga. "Harganya naik karena barangnya susah didapat. Minyak kemasan yang lain juga sama, rata-rata naik mencapai Rp 3 ribuan per liter," kata Irwan saat ditemui Tangerang Ekspres, Rabu (1/2).. Harga minyak goreng kemasan bersubsidi, tambah Irwan, sebelumnya dia menjualnya seharga Rp 15 ribu per liter. Saat ini Rp 18 ribu per liter. Untuk minyak kemasan premium seperti merk Fortune kemasan 2 liter sebelumnya dia menjualnya seharga Rp 36 ribu, saat ini dijualnya Rp 39 ribu. Begitu juga dengan merk lainnya mengalami kenaikan mencapai Rp 3 ribuan.(raf)
Sumber: