CARI SOLUSI STRIKER
Kondisi skuat Persita jelang kontra Persikabo, Kamis (27/7) sore di Stadion Pakansari, Cibinong dipastikan mengalami perubahan. Dua diantaranya untuk mengatasi absennya Sirvi Arvani di lini depan dan M. Diksy Hendika di pos pertahanan yang terkena akumulasi tiga kartu kuning. Untuk posisi striker sendiri, Persita dalam kondisi kritis. Hal itu terjadi karena tim Ungu tak memiliki striker pengganti setelah Andika Dian Asruri memutuskan mengundurkan diri sebagai pemain Persita. Dengan mundurnya Andika, maka Pendekar Cisadane tak memiliki striker murni. Aldi sendiri sebelum Sirvi cedera lebih banyak beroperasi sebagai second striker dan penyerang sayap. Demikian juga Henry Rivaldi yang menggantikan Sirvi pada laga kontra Perserang sebelumnya bermain di posisi penyerang sayap. Kritis di posisi striker diakui Bambang Nurdiansyah Pelatih Persita membuat dirinya was-was walau enggan menyerah pada kondisi yang ada. Dirinya terus mencari solusi untuk tukang gedor pertahanan lawan tim Ungu. Diantaranya dengan memanfaatkan kekuatan lini lain buat membantu striker membuat gol. "Bukan saja pada umpan-umpan kepada striker tapi juga membantu berperan sebagai pencetak gol. Dan kemampuan pemain Persita saat ini sangat memungkinkan untuk melakukan hal tersebut," jelas Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah. Dan itu terbukti saat pemain menghadapi Perserang. Manakala Sirvi mengalami cedera di menit awal pertandingan, Egi Melgiansyah dan M. Solechudin mampu muncul sebagai pemecah kebuntuan. Dan inilah yang coba diterapkan Banur dalam latihan tim Ungu jelang menghadapi Persikabo dengan memanfaatkan pemain di semua lini untuk bisa mendukung serangan dan mencetak gol. Dimana pemain di sisi kanan dan kiri serta lini tengah diminta aktif untuk memberi tekanan ke pertahanan lawan. Sementara untuk pemain bertahan diutamakan memaksimalkan mencetak gol dari set piece tendangan bebas dan penjuru. "Kita memanfaatkan semua kemungkinan membuat gol, serangan balik, tendangan bebas maupun tendangan penjuru. Kalau ini bisa dimaksimalkan saya kira Persita bisa lebih tajam lagi," ucap Banur. Pada latihan dua hari terakhir, Banur mengutamakan pemain pelapis untuk bisa menjalankan strategi tersebut, sedang pemain inti lebih diutamakan melakukan recovery (pemulihan stamina). Pemain pelapis sendiri cukup baik menjalankan peran tambahan yang diinginkan Banur. Pemain seperti M. Adnan Rahadi, Dika Denhas, Iqbal Alfadillah beberapa kali mampu menembus pertahanan tim Porprov Kabupaten Tangerang yang menjadi lawan latihan. Demikian juga Agung Sulaiman serta bek sayap anyar Persita Rafid Lestaluhu mampu melakukan penetrasi hingga kotak penalti. Sedang untuk posisi bek yang ditinggalkan Odoy, sapaan M. Diksy Hendika, Banur tidak terlampau risau mengingat masih ada beberapa pemain yang bisa diandalkan untuk mengganti posisi Odoy. Termasuk apabila Amri Alamsyah yang mengalami cedera belum pulih dari 100 persen saat menghadapi skuat asuhan Raja Isa. Ada beberapa pemain yang bisa menempati dua pos tersebut yakni Rian Miziar, Rico Sanjaya dan Agung Sulaiman. "Kita sudah lihat kemampuan Rian, Rico dan Agung, semua kami lihat siap main menghadapi Persikabo. Tinggal beberapa intruksi secara personal saja yang perlu kami tekankan kepada ketiganya," ucap Asisten Pelatih Persita, Wiganda Saputra. Intruksi personal yang dikemukakan Gandul, sapaan Wiganda Saputra adalah terkait perbaikan permainan dari ketiganya agar bisa lebih baik lagi. "Kalau beberapa kelemahan individu ini bisa diperbaiki ketiganya kami yakin mereka akan menambah kekuatan Persita," tutupnya. (apw)
Sumber: