Di Kota Serang, 162 Hektare Permukiman Masih Kumuh

Di Kota Serang, 162 Hektare Permukiman Masih Kumuh

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID – Seluas 162 hektare kawasan permukiman di Kota Serang masih kumuh. Hal tersebut tersebar di enam kecamatan dengan didominasi oleh Kecamatan Kasemen. Hal itu diungkapkan Walikota Serang Syafrudin saat Lokaraya Pemanfaatan dan Pemeliharaan Skala Kawasan Banten Lama Kota Serang Program Kotaku 2022 di Teras Meeting Room Unbaja, Kota Serang, Senin, 22 Agustus 2022. Syafrudin mengatakan berdasarkan surat keputusan (SK), terdapat 215 hektare kawasan kumuh di Kota Serang. Hingga kini kawasan tersebut sudah tertangani seluas 53,3 hektare (24,66 persen). Artinya masih ada 162 hektare (76 persen) yang harus dituntaskan oleh pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun Pemkot Serang. “Mudah-mudahan dengan adanya program Kotaku yang berkelanjutan hingga 2024, Kota Serang mendapat prioritas sampai tahun-tahun selanjutnya,” katanya. Program Kotaku berasal dari Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program tersebut memiliki prioritas penanganan di Kelurahan Banten, Kawasan Banten Lama. “Artinya di Kawasan Banten Lama ini dituntut kotanya bersih, karena kawasan Banten Lama ini menjadi ikon Kota Serang yang lingkungan di sekitar Banten Lama itu harus sudah tidak kumuh,” ujarnya. Selain program pemerintah pusat dan provinsi, Pemkot Serang juga akan terus menuntaskan kawasan kumuh di Kota Serang. Sehingga Kota Serang menjadi bersih dan sehat. “Bila perlu kalau target sih secepatnya. Mudah-mudahan selama kepemimpinan kami, paling tidak sudah di atas 60 persen. Mudah-mudahan sisanya nanti periode yang akan datang,” terangnya. Sementara itu, Perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten Yayat mengatakan program Lokakarya Pemanfaatan dan Pemeliharaan Skala Kawasan Banten Lama Kota Serang Program Kotaku 2022 merupakan lanjutan dari pembangunan fisik. Kegiatan ini juga mengajak warga agar dapat memelihara infrastruktur dan pemanfaatan fasilitas yang sudah dibangun melalui berbagai program. “Ini peningkatan kualitas permukiman kumuh untuk membangun permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,” tuturnya. Ia mengaku, ada beberapa infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah di kawasan Banten Lama. Seperti turap, tembok penahan tanah (TPT), jembatan warna-warni, pedestrian, dan jalan lingkungan. “Sementara pembangunan infrastruktur tahap dua program Kotaku di Kota Serang masih terkendala lahan. Itu yang belum dapat diselesaikan, karena pemkot mungkin butuh anggaran yang cukup untuk mengalokasikan di sana, sehingga Pemerintah Pusat bisa masuk untuk melanjutkan,” paparnya. (mam/tnt)

Sumber: