Rossi Awasi Tim Satelit
Dalam tiga balapan MotoGP terakhir sebelumnya jedah musim panas, pebalap tim satelit Yamaha, Tech3 dua kali finis lebih baik dari duo rider tim utama Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Jauh sebelum penampilan impresif Johann Zarco dan Jonas Folger tersebut, Rossi sudah merasa frame motor musim lalu lebih stabil dibandingkan edisi anyar. GP Jerman di Sachsenring awal bulan ini menandai bahwa sekali lagi pembalap Tech3 Yamaha bisa mengalahkan tim utama Movistar Yamaha. Folger menjadi satu-satunya rider yang mampu berduel sengit dengan jagoan Repsol Honda Marc Marquez. Dia akhirnya finis runner up, di depan Vinales di posisi empat dan Rossi kelima. Sebelumnya, di GP Barcelona dimana Rossi dan Vinales kesulitan dengan rendahnya daya cengkeram ban, duo Tech 3 Yamaha bisa finis 5-6. Sedangkan, Rossi dan Vinales finis 8 dan 10. Rossi baru merasakan kemajuan berarti ketika Yamaha membawa frame baru ke GP Belanda, di Assen. Rider 38 tahun tersebut sukses merengkuh kemenangan untuk kali pertamanya musim ini. Meski situasi dimana rider tim satelit lebih kencang dibandingkan tim utama Rossi mengaku tidak khawatir dengan hasil tersebut. Dia memilih memuji skill balap Zarco dan Folger yang memang cepat daripada menyebut motor tahun lalu lebih baik dari tunggangannya saat ini. "Mereka memang kuat. Seperti di Zarco di Le Mans dan Folger di Jerman, mereka membalap dengan hebat. Mereka selalu cepat dan menjaga usia ban belakang dengan baik. Jadi pembalapnya yang membuat berbeda dan kami harus memberi selamat kepada mereka," aku Rossi. Rider Italia itu memang sosok yang punya prinsip dimana pembalaplah yang memengaruhi performa motor dan bukan sebaliknya. Alasan itu pula yang membuatnya hengkang dari Honda ke Yamaha pada akhir 2003. Saat itu, Rossi mengatakan bahwa Honda lebih percaya bahwa motor lah yang sangat memengaruhi kemenangan dari balapan. Sedangkan pembalap, siapapun orangnya bisa menang dengan motor terbaik. Marc Marquez Ingin Jajal Semua Motor Juara Dunia MotoGP 2016 Marc Marquez mengungkap impiannya untuk menjajal semua motor yang ada di lintasan MotoGP meski tahu itu nyaris mustahil. Pebalap Spanyol 24 tahun itu mengungkapkan keinginannya itu sambil berkelakar. Keinginannya itu tak diiringi hasrat pindah dari tim Repsol Honda yang ditungganginya saat ini. Ya, Marquez kini sedang menjalani musim kelimanya di kelas primer balap motor grand prix. Seluruhnya dijalani Marquez bersama tim Repsol Honda yang mengusung motor RC213V. Juara dunia tiga kali MotoGP itu rupanya memendam harapan untuk bisa merasakan bagaimana memacu motor-motor lain. Hal itu ia ungkapkan ketika ditanya mengenai impiannya, sebagaimana dilansir derapate.it. "Saya tahu ini nyaris mustahil, tapi akan menyenangkan jika bisa menjajal semua motor lain dalam sebuah tes," kata Marquez. "Tanpa kamera, tanpa telemetri, hanya atas dasar keingingtahuan bagaimana rasanya melajukan motor Yamaha, Ducati, juga Suzuki, Aprilia, dan KTM. Saya ingin sekali melakukannya," ujarnya. Semasa masih berkompetisi di 125cc dan Moto2, Marquez setidaknya sudah perna menunggangi motor KTM, Derbi, dan Suter pada kelas-kelas tersebut. (jpnn/apw)
Sumber: