Swab Tes Terkendala Reagen
CIPUTAT-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany berupaya meningkatkan layanan percepatan penanganan Covid-19 di Tangerang Selatan. Hal itu menyusul standardisasi yang dikeluarkan WHO dalam penanganan Covid-19. "Sosialisasi dari Pak Menko Maritim bagaimana fungsi dari tes tracking sesuai dengan WHO," kata Airin, di Kantor Walikota Tangsel, kemarin. Menurut Airin, dalam rapat bersama sejumlah kepala daerah dan Menko Kemaritiman, ada sejumlah hal yang mesti dievaluasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan tes swab dan rapid tes. "Jadi ada beberapa hal yang baru yang menjadi bagian dari evaluasi dan monitoring kuta dari swab dan rapid. Bagaimana nanti, rapid antigen juga akan digunakan. Karena yang terbaik itu kan seharusnya pada saat menunggu hasil rapid atau swab itu diam dan bisa mengklaster," terang dia. Airin mengklaim angka rapid test di Tangerang Selatan, berada di atas rata-rata daerah. Dia juga akan segera menaati aturan baku dari WHO terkait percepatan penanganan Covid-19 di kotanya. "Rapid tes Tangsel sudah di atas rata-rata, tapi intinya bagaimana kita membuat tes tracing kita bisa cepat. Sehingga dari hasil evaluasi WHO, ada buku panduan baru harus kita ikuti," ucap dia. Menurut dia, Tangerang Selatan telah memiliki dua alat PCR Tes. Meski begitu, Dinas Kesehatan Tangsel masih terkendala pada persediaan reagen dan kemampuan alat dalam membaca reagen dari tes yang dilakukan setiap harinya. "PCR kita sudah ada dua alat, dan reagen kita beli sendiri maupun dibantu dari pemerintah pusat. Kalau secara ideal, di Labkesda kita SOP-nya jelas, sebetulnya (hasil tes) tiga hari. Tapi kapasitas kemampuan alat kita hanya sekitar 100-an. Jadi itu menjadi masalah. Jadi kita mendorong pengiriman ke Labkesnas, kita kirim ke PBBTKL," terangnya. (mer)
Sumber: