PSBB Kelima, Fasilitas Umum Masih Ditutup

PSBB Kelima, Fasilitas Umum Masih Ditutup

CIPUTAT-Selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ke lima sejak 15 sampai 28 Juni mendatang, Pemkot Tangsel belum membuka tempat umum dan sarana olah raga. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran penularan covid-19. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, fasilitas umum belum dibuka selama PSBB tahap lima ini. "Fasilitas umum ini mulai dari taman kota, hutan kota dan sarana olah raga," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (16/6). Pak Ben menambahkan, fasilitas umum tersebut belum dibuka karena internalisasi jaga jarak perlu waktu. Termasuk fasilitas olah raga seperti lapangan sepak bola belum dibuka karena pemainnya tidak bisa jaga jarak. "Contoh lain, kalau Taman Kota 1 dibuka, apa bisa dijamin masyarakat jaga jarak dan sebagainya," tambahnya. Masih menurutnya, new normal artinya masyarakat harus siap tertular covid-19. Melalui covid ini kita harus berubah dan siap hadapi new normal maka masyarakat harus jaga kesehatan, jaga jarak dan lainnya. Awalnya pasti dipaksa dan lama-lama itu akan jadi kesadaran dan kebiasaan masyarakat. Ia mencontohkan masyarakat Singapura yang tertib tidak buang sampah sembarangan. "Masyarakat Kota Tangsel harus siap dan ini bukan program pemerintah namun, kebutuhan masyarakat," jelasnya. Pak Ben menuturkan, kedepan pelibatan tokoh masyarakat dalam menyadarkan dan mengingkatkan masyarakaf untuk new normal diperlukan dan harus ditingkatkan. "Di rumah ibadah harus jalankan protokol kesehatan dan yang menegur jangan lagi pemerintah tapi tokoh agama. Pengawasan harus dari tokoh agama masing-masing," tuturnya. Sementara itu, Penanggung jawab Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangel Suhara Manullang mewanti-wanti warga Tangsel soal new normal.  "Kembalinya warga Tangsel ke jalan, ke kantor, ke rumah ibadah dan ke restoran, membuat berkerumun tak terhindarkan, salah satu kebiasaan yang seharusnya dihindari karena, menjadi lokasi potensial penularan covid-19," ujarnya. Suhara menambahkan, selain mematuhi protokol kesehatan setiap orang juga harus siap tertular, karena risiko itu pasti ada. Tatanan baru karena kita berhadapan dengan satu pandemi belum ada obatnya, belum ada vaksinnya. "Artinya mari kita sama di tatanan baru ini kita dibentuk tidak hanya satu kelompok orang atau per individu yang secara protokol kita kenal dengan mencuci tangan, pakai masker, jaga jarak," jelasnya. (bud)

Sumber: