Di Masa PSBB Bisnis Esek-Esek Online Tetap Jalan, Pilih PSK yang Mahir Operasikan Medsos

Di Masa PSBB Bisnis Esek-Esek Online Tetap Jalan, Pilih PSK yang Mahir Operasikan Medsos

PANONGAN-Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Tangerang tidak menghentikan aktivitas bisnis prostitusi. Modusnya berubah. Tak kasat mata. Menggunakan metode online. Jika biasanya perempuan pekerja seks komersial (PSK) menjajakan diri dengan berbaris di pinggir jalan, namun kini menggunakan media sosial (medsos). Hasil penelusuran Tangerang Ekspres, prostitusi online hampir merata di semua kecamatan Kabupaten Tangerang. Untuk di Kecamatan Tigaraksa, penjajakan layanan seks didominasi waria atau biasa dipanggil bencong. Namun, berbeda ketika di kawasan Mardigras, Citra Raya, Kecamatan Panongan, terdapat puluhan wanita penjaja melalui media sosial. "Nunggu antrean dulu yah, kamarnya penuh. Aman di sini mah dijamin, kalau razia-razia mah aman di sini," kata wanita penjaja yang Tangerang Ekspres temui di Segar Alami Mardigras Citra Raya yang biasa dipanggil Ica, Sabtu malam (6/6). Ia mengaku, ada 50 tempat transaksi cinta satu malam dengan berbagai tarif. Mulai dari Rp300 ribu hingga Rp400 ribu untuk sekali main. Adapun untuk booking long time bertarif mulai dari Rp800 hingga Rp1,2 juta, bisa 12 jam atau hingga pagi dengan tempat bercinta di hotel terdekat. "Semua harga yang ditawarkan itu sudah komplet paketnya. Termasuk tempat, uang keamanan dan biaya booking. Kalau di sini tidak ada mami-mami. Di sini adanya bos. Kalau bos laki-laki di belakang BCA, kalau bos perempuan di sini. Bos perempuan lebih pinter mengolahnya, jadi lebih ramai di sini. Karena cewek di sini bisa pakau media sosial," ujarnya. Tempat yang didatangi Tangerang Ekspres merupakan sebuah ruko yang usahanya bergerak di bidang jasa pemijatan. Saat pertama masuk, lantai pertama penuh pengunjung yang didominasi remaja. Ada yang duduk di bangku maupun di lantai untuk mengantre menunggu giliran kamar kosong. "Sini kak, mau minum dahulu atau langsung. Nanti aku temenin, bebas kalau untuk minum. Tinggal sediakan saja botolnya," kata salah satu perempuan yang berdiri di pojok ruangan. Ica mengungkapkan, dari tarif umum dirinya Rp300 ribu hingga Rp350 ribu. Ia mengaku kadang kala mengambil tarif Rp250 ribu kepada pelanggan yang jelas akan membooking. "Sudah ada satu tahun di sini. Uang Rp100 ribu untuk bayar kamar sama keamanan, itu diserahin ke bos. Di sini, rata-rata perempuan dari Majalengka dan Lampung. Yang ditempatkan di sini yang pintar bermain media sosial. Aku kost bayar sendiri," katanya. Usai mengantre, tamu diajak ke lantai dua yang merupakan ruangan bersekat dengan masing-masing sekat berukuran 3x 2 meter dan tedapat kasur lantai. "Ini kamarnya. Kalau tamu dari luar daerah banyak karena semua pakai media sosial," ujarnya. Ia melanjutkan, juga terdapat tempat pijat bagi khusus sesama laki-laki atau biasa disebut gay. "Tadi tempat awal jemput itu khusus pijat lelaki sama lelaki. Biar gampang jemputnya, aku arahin kamu ke sana. Nanti kelamaan nunggu malah diambil orang. Di sini banyak tempatnya jadi rebutan. Banyak ke sasar juga tamu jadi diambil orang," lanjutnya. Ica menjelaskan, selama PSBB tempatnya bekerja buka mulai pukul 19.00 hingga 05.00 WIB, di mana saat pagi hari semua gorden dibuka dan dilarang adanya aktivitas. "Ada 50 tempat kali di sini," akunya. Untuk memoles penampilannya gara tetap cantik Ica melakukan perawatan ke salon. "Di sini muda-muda, perawatannya sekali ke salon Rp1 juta sampai Rp3 juta. Semalam biasanya aku dapat Rp1 juta sampai Rp2 juta. Tidak tentu. Ramainya malam Jumat, bisa ramai malam Minggu. Kadang malam Senin juga bisa ramai. Mami di sini biasa dipanggil mami Ester," ujarnya. Sementara, Kasatpol PP Kabupaten Tangerang Bambang Mardi mengatakan, akan segera menyelidiki kasus prostitusi online. "Karena online tentu sulit dilacak. Nanti kita akan selidiki. Apabila ada aparat kita ketahuan main mata tidak segan-segan kita pecat. Selama PSBB ini sudah kita amankan 40 pasangan muda-mudi di berbagai tempat. Ini tentu akan kita selidiki dan dalami dahulu. Kita akan tindaklanjuti informasi dari warga," katanya kepada Tangerang Ekspres melalui sambungan seluler, Minggu (7/6). (sep)

Sumber: