Krisis Kepercayaan di Barcelona, Menuju Kebangkrutan

Krisis Kepercayaan di Barcelona, Menuju Kebangkrutan

KLUB kaya LaLiga Barcelona saat ini dalam periode pemilihan Presiden baru. Beberapa calon yang ada berusaha menggantikan Presiden Barcelona saat ini Josep Maria Bartomeu dengan melempar isu yang menarik. Salah satunya isu kebangkrutan Barcelona. Salah satu yang mengapungkan isu kebangkrutan adalah calon Presiden Barcelona, Victor Font. Ia memperingatkan Josep Maria Bartomeu untuk mengatasi krisis yang terjadi, sehingga menghindari Balugrana dari bahaya bangkrut. Krisis yang terjadi lantaran borok kepemimpinan Bartomeu di Barcelona satu per satu mulai terungkap. Di awal tahun, Bartomeu kedapatan menggandeng perusahaan konsultan komunikasi I3 Ventures demi menjaga citra dirinya dan klub. Pria 57 tahun ini semakin dikecam oleh pihak internal Barcelona setelah ia memutuskan memotong gaji pemain sebesar 70 persen. Hal tersebut dilakukan karena Balugnara diterpa krisis ekonomi akibat wabah virus Corona. Puncaknya pada pekan lalu, enam direksi Barcelona yaitu, wakil presiden Emili Rousand, Enrique Tombas, Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont, dan Jordi Clasamiglia memutuskan mundur. Mereka mundur karena kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Bartomeu. Hanya beberapa jam saja setelah mengundurkan diri, Rousaud pun langsung mengungkapkan borok di manajemen Barcelona dalam sebuah wawancara denghan Rac1. "Saya pikir seseorang punya tangannya di dalam mesin kas klub," tuturnya. "Anda membayar satu juta euro (ke I3 Ventures) untuk pekerjaan yang hanya punya harga pasar 100.000 euro. Siapa? Tentu saja seseorang di dewan direktur, saya tak tahu siapa, tetapi Anda pasti punya kecurigaan sendiri," ujar Rousaud yang juga sebagai calon Presiden Barcelona. Kisruh yang kini menerpa Barcelona tersebut mendapat kecaman dari Font. Ia telah mengirim peringatan kepada presiden Barcelona Bartomeu tentang tujuan klub ke depannya. "Barcelona kini sedang menuju badai luar biasa," bunyi dalam surat terbuka yang ditulis Font dikutip dari Marca. "Mereka harus mengganti generasi pemain terbaik dalam sejarah klub, membangun dan membiayai Espai Barca (program pembangunan fasilitas olahraga Barcelona-red)," jelas Font. "Mereka juga harus bersaing melawan perusahaan lainnya dengan sumber daya keuangan yang hampir tidak terbatas. Mereka harus melakukan itu sambil menjaga kondisi internal klub dan mempertahankan sisi kompetitif mereka di lapangan sepakbola," imbuhnya. Font menegaskan klub harus punya langkah konkret untuk mengatasi kisruh ini. Jika tidak Barcelona bisa berada di ambang kebangkrutan. "Ini bukan masalah baru saja terjadi-kami telah menjalani hukuman akibat kasus transfer Neymar, juga ketidak sepahaman yang dibuat direksi, pemain eksekutif klub dan kasus skandal media sosial," tambahnya. "Mari kita tambahkan juga kebijakan di bidang olahraga yang tidak pasti, mengundurkan dirinya dewan direksi dan penurunan pendapatan yang signifikan karena pandemi. Dampaknya adalah bahaya kebangkrutan ekonomi dan keburukan moral akan menghampiri di klub ini. Game over," ucapnya. (apw/dtc)

Sumber: