Seleksi Paskibra Terhambat Corona

Seleksi Paskibra Terhambat Corona

CIPUTAT-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel telah melakukan tahapan seleksi calon anggota paskibra, sejak awal Maret lalu. Namun, proses ini tertunda karena wabah penyakit Covid-19 yang melanda Indonesia. Kepala Bidang Kepemudaan pada Dispora Kota Tangsel Endang mengatakan, karena kasus virus corona membuat tahapan seleksi Paskibra tertunda. Padahal seleksi Paskibra harus segera dilakukan sebelum menjalani pemusatan latihan sebelum bertugas dalam upacara 17 Agustus tingkat Kota Tangsel. "Kita berharap kasus pandemi virus corona segera berakhir, sehingga seleksi Paskibra segera bisa dilaksanakan," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (1/4). Endang menambahkan, Dispora memiliki target mulai 26 Juli harus sudah dilakukan pemusatan latihan bagi calon Paskibra. Namun, sebelum itu akan dilakukan seleksi dahulu untuk menyaring sekitar 240 peserta menjadi 50 orang. Seleksi tersebut mulai dari tinggi badan, kesehatan, fisik, pengetahuan pasukan baris berbaris (PBB), pengetahuan umum, tes kesehatan dan psikotes. "Kalau hanya tinggi tapi, gak bisa PBB, pasti tidak bisa lulus," tambahnya. Masih menurutnya, psikotes akan dilakukan untuk mengetahui dari sisi mental peserta apakah siap atau tidak menerima latihan yang cukup berat. Sedangkan tes kesehatan dilakukan untuk melihat kemampuan fisik dan tubuh calon paskibra. Bila sudah mengikuti tes semua, nantinya akan diambil 60 orang terbaik, yakni 10 orang akan dikirim ke Provinsi Banten dan 50 akan digembleng dan akan jadi Paskibra tingkat Kota Tangsel. "Nantinya pemusatan latihan akan dipimpin oleh anggota TNI dari Yon Arhanud dan didampingi purna paskibra Indinesia (PPI) Kota Tangsel," jelasnya. Endang menuturkan, bila dalam situasi darurat, petugas Paskibra bisa menggunakan petugas lama atau paskibra tahun lalu. Namun, bila situasi sudah membaik akan segera dilakukan seleksi dan pemusatan latihan. Untuk saat ini seleksi belum bisa dilaksanakan karena ada larangan untuk berkumpul dari pemerintah dan polisi untuk memutus rantai penyebaran virus corona. "Kita juga tidak tahu apakah upacara 17 Agustus nanti bisa dilaksanakan atau tidak. Kita hanya menunggu agar kasus virus corona segera berakhir," tuturnya. (bud)

Sumber: