Ansor Siap Perang Lawan Teroris
Polsek Kebayoran Lama dikejutkan dengan sebuah bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bendera itu terpasang tepat di depan kantor Polsek tersebut pada pagi tadi.Selain penemuan bendera ISIS, pihak kepolisian juga menemukan secarik kertas yang isinya mengancam Polri, TNI, Densus 88, Banser, dan Ansor. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menegaskan, tidak khawatir adanya acaman kepada Ansor dan juga Banser. Pasalnya mereka di Indonesia adalah grup kecil yang bisa ditumpas oleh pihak kepolisian atau TNI. "Mereka ini grup kecil yang hanya nekat, militan, mereka juga sedikit," ujar Said dalam Halal Bihalal Kementerian Kemaritiman, Balai Kartini, Jakarta, Selasa (4/7). Oleh sebab itu, dia menegaskan, Ansor yang dibawah PBNU akan siap berperang melawan kelompok yang menamakan ISIS itu. "Banser siap (berperang) kenapa mesti takut," tegas pria kelahiran Kempek, Cirebon itu. Kendati demikian Said berpesan kepada Banser dan juga Ansor harus berhati-hati adanya kelompok yang menamakan dirinya ISIS itu. Tapi kewaspadaan itu bukan berani Ansor dan Banser takut terhadap mereka. "Harus tetap waspada, tapi Ansor dan Banser bukan berarti takut, kami tidak takut," pungkasnya. Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Kompol Alam Nur mengatakan bendera tersebut diduga dipasang oleh seorang pengendara motor. Bendera itu pertama kali ditemukan pada saat beberapa anggota polisi sekitar pukil 05.30 WIB. Bendera berwarna yang diduga ISIS itu diketahui berukuruan 100x50 centimeter, dan terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran lama. Selain itu polisi juga menemukan pesan bernada ancaman pada secarik kertas karton berwarna kuning. Berikut ini bunyi pesan tersebut: "Wahai para Ansor Thogut Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatulloh, bertobatlah kalian dari jalan yang menyesatkan itu, berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yang kalian banggakan, yang kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu yang telah menggantikan hukum Allah dengan hukum jahiliyah yang telah kalian buat." "Sadarlah kalian sesungguhnya kalian berperang di barisan Thogut, dan kami berperang di barisan iman (QS An Nisa:76), berhentilah kalian menyebut dan memfitnah kami sebagai teroris, bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulama-ulama kami (Para Muwahidin) yang mempelajari dan mengamalkan tauhid yg dibawa dan diajarkan oleh Rosul kami Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam." "Dan ketahuilah, kami akan terus meneror kalian sebagai mana kalian meneror kami (para muwahidin) dan kami akan memburu kalian sebagaimana kalian memburu saudara seiman kami di Poso." "Ketahuilah, perang telah dimulai, akan kami buat Jakarta ini seperti Marawi. Akan kami gulingkan hukum jahiliyah serta berhala Pancasila yang kalian banggakan dan akan kami tinggikan hukum Allah yg mana adil dan sempurna (QS Al Maidah:50) di atas pedang-pedang kami, khilafah islamiyah Ala Minhajin Nubuwah akan segera tegak ditanah air ini Insya Allah Biidznillah.". (cr2/JPG)
Sumber: