Disdukcapil Batasi Pengunjung, Per Hari Hanya 50 Orang

Disdukcapil Batasi Pengunjung, Per Hari Hanya 50 Orang

TANGERANG - Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang mulai membatasi pengunjung yang ingin mengurus administrasi kependudukan di Kantor Disdukcapil. Per hari hanya dilayani 50 orang saja. Ini dilakukan sebagai antisipasi pencegahan virus Corona di lingkungan kantor.

Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Rinna Heraningsih mengatakan, pengurangan pengunjung tersebut akan berlangsung sampai penanganan selesai. Kata dia, para pengunjung yang datang dibatasi dari nomor antrean agar tidak ada penumpukan di kantor Disdukcapil.

"Kita masih tetap melayani masyarakat yang ingin mengurus adminstrasi kependudukan, tetapi kami mengurangi antrean dalam rangka pencegahan dan mengantisipasi penyebaran virus corona,"ujarnya saat ditemui di DPRD Kota Tangerang usai rapat paripurna LKPJ, Kamis (19/3).

Rina menambahkan, tidak ada perubahan jam operasional, untuk E-KTP bisa dilakukan di Kecamatan dan administrasi lainnya bisa juga dilakukan di Kelurahan. Jadi tidak perlu datang ke Disdukcapil.

"Kita tidak tahu siapa yang terkena virus, kita hanya melakukan antisipasi saja. Sesuai dengan intruksi Pak Walikota juga diminta untuk mengindari tempat keramaian, maka itu kami batasi sementara,"paparnya.

Ia menjelaskan, masyarakat yang datang juga dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan termogun dan diwajibkan menggunakan hand sanitizer. Hal itu salah satu langkah mudah melakukan pencegahan, jika ada suhu tubuh yang melebih standar maka diharuskan pulang.

"Semua pengunjung kami cek, jika ada suhu tubuh yang melebihi standar maka kami anjurkan pulang dan melakukan pemeriksaan. Dan itu berlaku untuk pegawai juga,"ungkapnya.

Rina menuturkan, untuk pegawai yang bekerja di rumah 1 orang yang hamil dan 5 orang ibu menyusui. Jadi total 6 orang, tetapi mereka tetap bekerja di rumah sesuai tugas mereka.

"Pak Walikota juga mengizinkan pegawai bekerja di rumah selama kejadian ini, tetapi memamg yang sesuai dengan kategori. Untuk yang sehat tidak boleh bekerja di rumah, karena untuk bekerja di rumah hanya beberapa kategori saja,"pungkasnya. (ran)

Sumber: