Cegah Panic Buying, Erick Thohir Pastikan Stok Beras Aman

Cegah Panic Buying, Erick Thohir Pastikan Stok Beras Aman

JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak panik dalam merespon wabah virus corona atau Covid-19. Ma'ruf menilai aksi membeli barang-barang kebutuhan pokok di luar batas normal merupakan salah satu bentuk kepanikan. Ma'ruf memastikan, pemerintah telah mengantisipasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok, obat-obatan maupun keperluan masyarakat lainnya dalam jangka waktu lama. "Sehingga masyarakat tidak perlu panik, kemudian memborong ini memborong itu, saya kira itu tidak perlu, karena Pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebutuhan-kebutuhan dalam jangka panjang," ujarnya kepada wartawan di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (4/3). Ma'ruf mengatakan Pemerintah juga mengupayakan ketersedian bahan baku obat-obatan maupun vitamin dalam jumlah yang banyak. Karena itu ia berharap, masyarakat tetap tenang dalam merespon penyebaran virus Corona di Indonesia. Wapres melanjutkan, hal itu juga berlaku terhadap pembelian masker maupun cairan pembersih tangan yang harganya melonjak di pasaran menyusul pengumuman dua warga Indonesia yang terkonfirmasi positif Corona. Ma'ruf menegaskan agar jangan sampai ada penimbunan maupun penjualan tidak wajar terhadap barang-barang tersebut. "Saya kira Presiden sudah memerintahkan kepolisian untuk jangan sampai ada penimbunan, penjualan yang berlebihan, tidak wajar. itu saya kira akan ada pengawasan yang ketat tentang masker ini," katanya. Meskipun, Ma'ruf menilai penggunaan masker juga tidak diharuskan untuk masyarakat yang sehat. Sebaliknya, penggunaan masker sangat disarankan untuk masyarakat yang tidak dalam kondisi sehat. "Sekarang ini kan semua pakai masker gitu ya, saya kira ada seruan dari Menkes ya yang perlu untuk mendapat perhatian, dan sekarang Polri melakukan pengawasan dan penertiban terhadap kemungkinan orang yang memanfaatkan untuk menimbun masker supaya harganya mahal," ujarnya. Namun demikian, Ma'ruf meminta masyarakat tetap berhati-hati dan waspada untuk menjaga kesehatan masing-masing. Ia menjelaskan, Pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus tersebut. "Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi penanganan kasus kalau terjadi, sudah 135 RS yang dilengkapi dengan kamar isolasi yang memenuhi standar atau protokol WHO, kalau terjadi apa-apa," ujar Ma'ruf. Senada dengan Wapres, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, rasa panik merupakan hal yang wajar bagi masyarakat menyusul dua warga Indonesia yang positif corona. Kondisi ini membuat terjadinya aksi panic buying. Erick mengaku tidak bisa melarang masyarakat untuk tidak panik. "Yang namanya panik ya panik itu natural lah. Kalau kita punya anak sakit panas pasti mau langsung cepat-cepat dibawa. Tapi, yang penting kita memberikan edukasi kepada masyarakat. Kita siap. Stoknya ada," ujar Erick saat meninjau gudang beras Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (4/3). Erick ingin memberikan informasi kepada masyarakat secara transparan mengenai ketersediaan beras Bulog saat ini. Erick memastikan, secara data dan fakta, ketersediaan beras Bulog masih mencukupi. Erick mengatakan, stok beras Bulog saat ini hampir 1,65 juta ton beras. Masih akan ada tambahan dari panen raya pada April mendatang. "Intinya itu bahwa masyarakat jelas, kondisi kita aman. Pemerintah hadir. Ada corona, kalau kita bersatu, tidak heboh-heboh. Ada jalan keluar. Sama juga Lebaran sudah dekat. Kita pastikan stoknya ada. Panen raya waktunya juga dekat. Kita akan seimbangkan," kata Erick menambahkan. Erick melanjutkan, Direktur Utama Bulog Budi Waseso tengah berupaya memperbaiki distribusi. Erick tak ingin ada mafia beras yang merugikan petani dan masyarakat. "Jangan sampai ketika rakyat butuh, harganya dimahalin. Ketika panen, harga dibanting, petani dimiskinkan. Kita mau juga mafia-mafia ini harus kita sadarkan," ucap Erick. Erick menyebut pemerintah memiliki jalur distribusi yang kuat dan luas. Erick juga mendorong Bulog membuka jalur distribusi dengan kerja sama melalui supermarket dan minimarket. Tak hanya jalur offline, Erick menyebut Bulog juga telah memiliki jalur distribusi secara online yang memudahkan masyarakat membeli bahan pokok. "Sekarang banyak online bisa jual beras, teknologi sudah berubah. Mohon itu saja. Bulog bekerja keras, kami di BUMN bekerja keras mendukung visi Bapak Presiden dan juga memsstikan kita hadir ketika masyarakat membutuhkan. Masyarakat jangan panik. Kita berusaha yang terbaik untuk bangsa," kata Erick.(rep)

Sumber: