KOSN SD Kecamatan Kresek, Lahirkan Atlet Masa Depan

KOSN SD Kecamatan Kresek, Lahirkan Atlet Masa Depan

KRESEK -- Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) SD tingkat Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, diikuti oleh 309 siswa, terdiri dari 32 SD negeri dan swasta. Ketua Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI)  Kecamatan Kresek, Tatang Hidayat memaparkan, melalui KOSN akan melahirkan atlet-atlet pelajar masa depan yang berprestasi, baik di kancah Kabupaten Tangerang maupun Provinsi Banten. “Kita harus memberikan kesempatan kepada anak-anak kita yang punya bakat di bidang non akademik, baik itu olahraga, seni, dan juga bidang-bidang lainnya untuk mengoptimalkan kemampuannya sehingga mereka bisa berprestasi yang lebih baik,” katanya. Melalui KOSN ini, diharapkannya akan muncul para atlet-atlet yang menjadi bibit-bibit unggul. Di samping untuk mencari bibit-bibit muda berbakat di bidang olahraga, ia menyampaikan melalui KOSN juga diharapkan akan menimbulkan rasa nasionalisme, rasa kebangsaan, dan juga rasa kesetiakawanan yang semakin tinggi antar anak bangsa di seluruh tanah air. Lebih lanjut Tatang memaparkan, dalam rangka memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa, KOSN merupakan salah satu bagian dari pendidikan karakter yang sifatnya nonakademik. Olahraga, olahhati, olahrasa, dan olahpikir merupakan empat karakter yang dibutuhkan anak-anak bangsa untuk menjadi generasi yang memiliki daya saing yang tinggi. “Melalui empat karakter, empat keterampilan ini sehingga anak-anak kita, ke depan akan menjadi anak-anak yang hebat, yang berkarakter, anak-anak yang punya daya saing tinggi dan akan mengisi generasi Indonesia emas tahun 2045,” paparnya. Sementara itu, Ketua Panitia KOSN SD Kecamatan Kresek, Muhaji Jawa menjelaskan, ajang nasional ini tidak hanya sekedar menghadirkan anak-anak untuk berkompetisi atau memperebutkan medali. "Tetapi juga agar anak-anak kita belajar saling menghormati dan menumbuhkan sikap sportivitas antarsiswa, antaratlet, antarsesama anak bangsa," katanya. Kata Muhadi, untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu, fokus guru-guru tentu tidak hanya pada bidang akademik saja tetapi juga di bidang non akademik. (mas)

Sumber: