Anak Punk Ternak Lele

Anak Punk Ternak Lele

Slogan kerja, kerja, kerja tidak hanya dimiliki Presiden Joko Widodo. Rangga Tirta Niagara, memiliki slogan yang sama dengan mantan Walikota Solo, namun jauh sebelum Joko Widodo mempopulerkannya. Semangat, ketekunan, dan kerja keras sangat melekat pada diri Rangga demi meraih impiannya. Rangga yang saat ini mejadi aktivis pemberdayaan, ia sedang mengembangkan peternakan ikan lele dengan menggunakan terpal yang disulap menjadi empang. Namun, apa yang saat ini dijalani Rangga yang merupakan musisi punk tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berkali-kali ikan lele hasil budidayanya mati faktor cuaca panas. Ia tidak lantas menyerah begitu saja, dengan ketelatenan yang dimilikinya. Saat ini Rangga memiliki empang ikan lele di tiga lokasi yang berbeda-beda, namun ketiganya masih berlokasi di Kampung Tegal Kamal, Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Rangga, yg dulunya merupakan seorang musisi Punk berharap apa yg di laksanakan saat ini menjadi perhatian pemerintah daerah agar bs menjadi manfaat bagi masyarakat. "Dengan melihat tingginya angka pengangguran di desa saya, timbul keinginan untuk membuka lapangan kerja dengan usaha budidaya ikan air tawar yang dikelola secara swadaya kelompok," ujar Rangga, yang ditemui di lokasi budidaya ikan lele miliknya, Minggu (1/3). Meski sampai saat ini belum ada campur tangan dari pihak pemerintah, baik dalam pendampingan budidaya maupun pemodalan dan juga pemasaran. Rangga mampu menyerap sedikitnya 20 tenaga kerja dari pemuda putus sekolah. Bahkan dari usaha budidaya ikan lele tersebut, dia juga akan mengembangkan beberapa jenis usaha lain, seperti makanan dari berbagai olahan lele seperti keripik lele, bakso lele, dan stik duri lele yang sudah dalam tahap uji coba rasa. “Lagi-lagi saya ini hanya mantan anak funk, tentunya memiliki keterbatasan dalam bidang pengetahuan dan modal. Akan lebih baik jika usaha seperti saya ini didampingi oleh pemerintah, atau instansi terkait,” beber Rangga. Rangga juga berharap masyarakat disekitarnya mampu termotivasi untuk bekerja dan membangun Desa Renged dengan hal-hal kecil. Tentunya demi terwujudnya masyarakat kuat dan mandiri, sesuai program daerah yang terfokus pada pemberdayaan masyarakat. “Pemberdayaan masyarakat tentunya membutuhkan pendampingan dari pemerintah. Pemerintah dan masyarakat harus sinergi, demi terwujudnya  masyarakat yang kuat dan mandiri,” tutup Rangga. (mas)

Sumber: