Pulau Sebaru Lebih Aman untuk Observasi
PANGKALPINANG -- Pemilihan sebaru sebagai lokasi observasi bagi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream karena dianggap lebih aman. Hal ini karena Pulau Sebaru kecil adalah pulau yang tidak berpenghuni sehingga bisa meminimalisasi jika terjadi penolakan. "Ya tidak kurang daripada itu, ini kan lebih aman karena pulaunya pulau kosong, tidak berpenduduk, kita harapkan ini merupakan salah satu model cara kita menangkal penyakit menular," ujar Wakil Presiden Ma'ruf Amin di sela kunjungan kerja ke Bangka Belitung, Kamis (27/2). Namun demikian, Wapres memastikan kesiapan dan fasilitas untuk observasi untuk ABK seperti halnya observasi WNI dari Wuhan di Natuna beberapa waktu lalu. Ia menyatakan, pemerintah sudah meningkatkan fasilitas untuk para ABK yang akan menjalani observasi hingga dinyatakan bebas dari virus Covid-19. Apalagi, sejumlah fasilitas di Pulau Sebaru kecil sudah ada sebelumnya untuk tempat rehabilitasi narkoba "Sudah dipersiapkan, fasilitasnya sudah, itu kan dulu pernah jadi tempat rehabilitasi narkoba jadi sudah ada, cuma dia lebih dilengkapi dan diperkuat. Dan hari ini panglima tni, kapolri juga kesana jadi keamananya sudah," ujar Ma'ruf. Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi observasi untuk Covid-19 bagi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (27/2). Rombongan Panglima TNI bertolak ke Pulau Sebaru Kecil dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok dengan KRI John Lie-358 sekitar pukul 08.00 WIB. Sehari sebelumnya Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono melepas sekitar 280 orang personel yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) guna mengobservasi 188 WNI dari kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil. Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan KRI dr Soeharso yang mengevakuasi 188 WNI ABK di kapal World Dream akan tiba di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu pada Jumat (28/2) siang. Pemerintah pun saat ini tengah mempersiapkan proses evakuasi WNI di kapal Diamond Princess di Jepang. "Kita sedang proses evakuasi yang 188 yang besok siang kemungkinan sudah bisa merapat ke Sebaru Kecil. Kemudian kita sedang persiapan evakuasi yang Yokohama Diamond Princess," ujar Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (27/2). Sementara itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan seluruh WNI yang dibawa oleh KRI dr Soeharso ini dinyatakan negatif virus Corona melalui pemeriksaan kesehatan sesuai standar kesehatan WHO. Namun, mereka akan tetap menjalani masa observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil. "Besok siang setelah tiba di Pulau Sebaru Kecil, ke-188 WNI tersebut akan menjalani observasi selama 14 hari dalam pengawasan Kementerian Kesehatan, TNI, Polri serta pihak Kementerian/Lembaga terkait sesuai Inpres No.4/2019," kata Fadjroel. Fadjroel mengatakan, Presiden Jokowi pun menyampaikan apresiasinya atas kerja sama seluruh pihak dalam evakuasi seluruh WNI baik dari Provinsi Hubei dan kapal World Dream, serta kapal Diamond Princess. Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Alexander K Ginting menegaskan Fasilitas di Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream sudah manusiawi. Ia mengatakan, meski pulau itu tidak berpenghuni namun dulunya adalah tempat rehabilitasi. "Ada gedung, ada kamar, lengkap toiletnya, sumber listrik, air, televisi, dan lainnya. Intinya komponen di pulau itu sudah manusiawi," ujar Alexander di Jakarta, Rabu (26/2).(rep)
Sumber: