Rapat Anggota 2020, Maksimalkan Anggaran PON

Rapat Anggota 2020, Maksimalkan Anggaran PON

KOMITE Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten menyatukan tekad untuk bisa meraih prestasi tertinggi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua, November nanti. Inilah yang terungkap saat KONI Banten menggelar Rapat Anggota (RA) di salah satu hotel Kota Serang, Selasa (25/2). Dimana pada kegiatan tersebut otoritas tertinggi olahraga prestasi di Banten ini, memilih memaksimalkan anggaran dana hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk memenuhi target prestasi menembus posisi 10 besar di PON XX Papua. Hj. Rumiah Kartoredjo Ketua Umum KONI Banten tetap oprtimistis atlet Banten bisa berprestasi jelang pelaksanaan PON XX Papua dengan memaksimalkan anggaran yang akan diterima KONI Banten sebesar Rp 45 Miliar. "Kita tahu semua sebagai pelaku olahraga bahwa anggaran di PON kali ini berkurang dibanding saat PON XIX/2016 di Jawa Barat, dan mau gak mau kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Tapi bukan berarti kami berdiam diri pasrah begitu saja, kalau memang Pemprov bisa menambahkan ya harus diberikan. Karena itu adalah hak atlet, target 10 besar itu lumayan loh," ucapnya ketika memberikan sambutan. Rumiah mengatakan, seluruh pengurus yang ada di provinsi maupun kota dan kabupaten yang ada di Banten tidak boleh berkecil hati, apalagi menyerah dalam menghadapi PON XX 2020 ini. "Tidak ada kata mundur dalam kamus para patriot olahraga. Banten punya peluang mendulang banyak medali di Bumi Cenderawasih," katanya berkobar-kobar memberikan motivasi kepada peserta RA. "Sekarang saatnya kita satukan tekad, semangat dan keikhlasan untuk bisa meraih prestasi yang kita inginkan. Saya yakin kalau kita ikhlas menjalani akan dibalas oleh Yang Maha Kuasa dengan menolong kita dengan hal yang positif," imbuhnya. Senada dengan itu, Wakil Ketua I KONI Pusat, Suwarno mengungkapkan kepada seluruh cabor untuk terus berlatih sesuai kemampuan yang dimiliki masing-masing. Agar tidak berhenti dengan kondisi atau kendala apapun. "Bukan hanya Banten saja yang memiliki kendala terkait dana. Bahkan saya salut dengan KONI Banten, di bawah kepemimpinan Rumiah dapat terus mendapatkan prestasi dibidang olahraga, baik tingkat nasional maupun internasional. Dan untuk 10 cabor yang masih abu-abu jadi bertanding atau tidak, itu sudah saya katakan sebagai perwakilan dari KONI Pusat kami siap memperjuangkannya, namun lagi-lagi tuan rumahlah yang masih menyekatagar hanya 37 cabor saja. Dan tidak mau diadakan di luar daripada Provinsi Papua," ujarnya. Suwarno menggambarkan pada pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 lalu, hanya menggunakan dua nama daerah. Padahal, pada pelaksanaannya event tersebut juga menggunakan daerah lain, seperti Bekasi, Bogor, hingga Tangerang. "Asian Games 2018 kan tajuknya Jakarta-Palembang, namun ada beberapa venue yang di Tangerang, Bekasi, Bogor dan Bandung. Sama kalau dita aplikasikan ke PON Papua, temanya tetap PON XX Papua, namun ada beberapa venue yang di Jatim. Simple kan," tuturnya menjelaskan. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banten, Deden Apriandi menyampaikan, pihaknya merasa terbebankan, karenakan anggaran hibah pada PON XX Papua, yang lebih sedikit dibanding PON XIX Jawa Barat. "Percaya lah, kami pun atas nama Dispora masih terus bernegosiasi kepada pihak-pihak berwenang terhadap masalah anggaran PON ini. Karena mau gak mau keputusannya masih ada di tangan Pemerintah Provinsi atas nama Gubernur Banten," ucapnya. Deden mengatakan, semoga pada RAT 2020 KONI Banten tetap mengusung jiwa hati yang lebar. "Saya setuju dengan penyampaian Ibu Rumiah, saat ini kita harus sepintar-pintarnya memilih antara keperluan dan kebutuhan. Baik untuk atlet ataupun wasit, kita semua tetap satu nama, Kontingen Banten Cemerlang," katanya. (apw/kbc)

Sumber: