Pulang Kampung Lebih Awal Nyaman Tanpa Macet
CILEGON-Memasuki H-5 lebaran, pergerakan pemudik mulai tampak terjadi. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak Tommy L Kaunang menuturkan, pergerakan mulai terlihat di Selasa (20/6) malam hingga Rabu (21/6) pagi. Penumpang akan mulai melakukan perjalanannya menuju Sumatera. “Sejak H-7 arus penumpang belum signifikan. Tapi, diperkirakan nanti malam (kemarin,red) mulai ramai sebelum puncak arus mudik pada Kamis (22/6) dan Jumat (23/6),” ungkapnya. Secara total, dari H-10 hingga Selasa pagi, tercatat jumlah penumpang yang telah diseberangkan mencapai 254.556 orang atau naik 19,1 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan juga terjadi di angkutan roda dua sebesar 2,4 persen atau 10.120 kendaraan dibanding tahun 2016. Untuk angkutan penyeberangan sendiri, PT ASDP menyediakan 191 unit kapal di tujuh penyebrangan utamanya. Di Merak-Bakaheuni, ada 58 unit kapal yang disiagakan. Sedangkan, di lintas Ketapang-Gilimanuk mencapai 46 kapal. Para pemudik mengaku mudik lebih awal, untuk menghindari kemacetan saat arus mudik tiba. “Iya pulang cepet karena emang sudah libur, sekalian agar tidak terkena macet di jalan,” ucap Nuraini (28) yang mengaku akan pulang ke Way Kanan Lampung Timur. Begitu juga dengan Nurdin (50), seorang penumpang dari Tangerang. Ia mengatakan bersama keluarga mudik lebih awal ke Lampung Utara karena perjalanan lancar tanpa kemacetan maupun penumpukan kendaraan. Kemarin, ia berangkat pagi hari dan kondisi jalan Tol Tangerang-Merak lancar dan siang harinya sudah bisa diseberangkan. “Kami lebih nyaman mudik lebih awal karena tidak berdesakan juga tanpa terjadi penumpukan penumpang maupun kemacetan kendaraan,” ungkap dia. Kemarin, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek meninjau Pelabuhan Merak. Menkes menilai, dari 3.826 posko kesehatan yang ada di seluruh Indonesia, keberadaan posko di Pelabuhan Merak yang paling memenuhi persyaratan. “Posko yang ada di Pelabuhan Merak saat ini sudah paling memenuhi standar, artinya itu sudah laik untuk digunakan. Bahkan, sudah tersedia toilet dan periksa tekanan darah. Karena saya pastikan semua stress setelah melihat orang-orang di keramaian, maka perlu adanya itu,” ujarnya di sela-sela pantauan di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Selasa (20/6). Nila menjelaskan posko kesehatan tersebut akan tetap buka selama 24 jam, dimulai dari tujuh hari sebelum lebaran (H-7) sampai dengan tujuh hari sesudah lebaran (H-7). “Di dalam posko ini kami memiliki dokter, perawat dan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan,” jelasnya. Selain itu, kata Nila, Kemenkes akan terus kerjasama dengan tim Basarnas. Karena menurutnya Basarnas sangat penting dalam persiapan ini. Apalagi mereka adalah tim yang bergelut di laut. “Kalau kita ingin menolong orang, kita harus melakukannya dengan cepat dan tanggap,” ujarnya. Dia mengatakan sebagai contoh oksigen itu harus selalu ada dan terus-menerus dicek. Karena terkadang gas tersebut habis atau sudah kedaluwarsa sehingga menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. ”Saya tidak ingin hal-hal itu bisa terjadi di sini,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu pula Nila mengimbau untuk masyarakat bahwa semua usaha yang telah pihaknya upayakan akan sia-sia jika tidak ada sinergitas yang diupayakan oleh masyarakat. Dia meminta masyarakat agar bisa disiplin demi kenyamanan dan keamanan bersama. ”Saya tanya ke bapak-bapak, berapa orang dalam satu motor? Dia menjawab empat orang, saya miris mendengarnya karena hal kecil itu yang bisa menyebabkan kecelakaan, walaupun itu kemungkinannya kecil,” ujarnya. Menkes sebelumnya lebih dulu mengunjungi posko kesehatan di rest area Kilometer 68 Jalan Tol Tangerang-Merak. Sementara dari pengamatan di Posko Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub), geliat penumpang udara paling banyak terlihat. Di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, misalnya. Sejumlah penumpang tampak berlalu lalang dan mengantre di counter check in. Dari data yang dihimpun hingga sore, setidaknya ada 33.415 orang meninggalkan Jakarta melalui Soetta. Hal serupa juga terjadi di Bandara Juanda, Sidoarjo. Tercatat, 10.691 orang mudik melalui Juanda. Ketua Harian Shift 1 Posko Angkutan Lebaran Kemenhub Nelson Barus menuturkan, pergerakan pemudik memang paling terlihat untuk moda transportasi udara. Kenaikan diprediksi mencapai 10 persen dibanding sehari sebelumnya Senin (19/6). “Memang sudah terlihat. Sudah ada peningkatan di moda udara. Mulai padat,” ujarnya saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran kemarin (20/6). Sedangkan, untuk moda angkutan jalan masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan penumpang. Bahkan dari perhitungan sementara, jumlah pemudik yang berangkat dari 15 provinsi cenderung menurun. Pada H-6, jumlah penumpang yang berangkat dari 15 provinsi mencapai 2,03 juta. Jumlah ini menurun sekitar 30 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang diperiode yang sama pada tahun lalu. Barus menuturkan, penurunan ini dikarenakan waktu libur yang lebih panjang dari tahun sebelumnya. Sehingga, pola pergerakan pun berubah. “Belum. Tapi bagi kita itu baik, orang bisa mengatur perjalanan. Jadinya tidak terjadi satu waktu saja,” ungkapnya. (mg-03/ang/bha)
Sumber: