Penjualan Mobil Seken di Tangerang Lesu
TANGERANG– Penjualan mobil seken jelang lebaran tahun ini tak menggembirakan. Hampir seluruh showroom mobil seken di Kota Tangerang, tak menikmati manisnya penjualan di musim Lebaran. Hal ini terlihat dari masih banyaknya mobil seken yang berjajar di garasi masing-masing showroom di Jalan Imam Bonjol, Karawaci, Kota Tangerang. Pemilik Showroom Quon Mobilindo, Hatta Suhata mengaku tahun ini daya beli konsumen mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun lalu. “Lebaran tahun lalu, berhasil menjual hingga 19 unit mobil seken. Tapi sekarang baru jual 9 unit,”kata pria yang akrab disapa Hatta. Penurunan minat beli tersebut hampir mencapai 50 persen. Ini disebabkan karena lebaran tahun ini bertepatan dengan penerimaan siswa baru.“Jadinya, orangtua pasti lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya daripada membeli kendaraan,”tukasnya. Tidak hanya minat beli yang mengalami penurunan. Minat jual mobil juga menurun hingga 25 persen. Hatta mengaku tahun ini ia hanya mampu menampung 11 unit kendaraan dari luar untuk dijual kembali. Sementara tahun lalu ia bisa menampung hingga 20 unit mobil. Untuk pembeli sendiri, Hatta mengakui mayoritas berasal dari rekomendasi pembeli sebelumnya yang pernah membeli di tempatnya. Langganan menjadi salah satu sumber pencapaian informasi tercepat untuk memuluskan bisnisnya tersebut. “Pembeli dari luar atau hanya sekadar lewat dan mampir ada tapi enggak banyak. Yang paling banyak hasil rekomendasi pembeli sebelumnya,”imbuhnya. Untuk penjualan unit mobil sendiri mayoritas mobil keluarga, sedan dan SUV. Pembeli hanya tinggal menentukan merek dan spesifikasi yang dibutuhkan tentunya dengan harga yang sesuai dengan dompet. Ia juga menambahkan, trend jual beli mobil seken saat ini masih tinggi. Namun, untuk peminatnya masih terbilang sedikit.“Orang yang mau jual mobilnya banyak, tapi sebaliknya. Yang mencarinya itu yang masih sedikit,”tambahnya. Hal tersebut dikarenakan rasa kepercayaan konsumen terhadap penjual atau pemilik showroom rendah. Banyak pembeli yang akhirnya tidak mau membeli karena takut dibohongi atau dicurangi.“Temen-temen dealer di sini juga mengalami hal yang sama, enggak cuma tempat saya aja,”tuturnya. Kedepan, pemilik Showroom Quon Mobilindo ini menatap optimis bisnis jual beli mobil seken. Ini dikarenakan semakin sering dan banyak perusahaan otomotif mengeluarkan dan menerbitkan mobil baru setiap tahunnya. Ditambah daya konsumen yang konsumtif dan cukup tinggi.“Saya optimis kedepan bisnis ini akan semakin berkembang dan tentu semakin banyak saingan. Caranya tinggal bagaimana para pemilik showroom mampu menjaga kepercayaan pelangganya,”tutup Hatta. Rara, salah seorang pengunjung showroom mengaku lebih suka membeli mobil seken daripada mobil baru.“Saya lebih suka beli mobil seken daripada yang baru. Selain lebih murah, proses pembelian yang cepat jadi faktor juga,”tukasnya. Namun, ia tidak sembarang memilih showroom dan terlalu cepat ambil keputusan untuk membeli mobil yang diinginkan.“Namanya mobil seken, kita harus pintar-pintar pilih kendaraan. Jangan kayak beli kucing dalam karung,”imbuhnya. Membawa teman atau kerabat yang mengerti mobil menjadi salah satu kunci membeli mobil seken agar pembeli tidak dibohongi. (mg-01)
Sumber: