Persebaya vs Badak Lampung, Finis Dengan Manis
Persebaya Surabaya belum terkalahkan dalam delapan laga terakhir. Tim berjuluk Green Force ini menorehkan enam kemenangan dan dua kali imbang. Hebatnya, kemenangan juga dibukukan saat bersua dua tim rival. Yakni kala menggasak Arema FC 4-1 (12/12) dan menang 2-1 kontra Persija Jakarta (17/12). Hasil itu membuat Bonek bersuka cita. Sampai-sampai rombongan pemain dijemput selepas menang atas Persija (17/12). Euforia itu diharapkan berlanjut kala Persebaya menjamu Badak Lampung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (kick off pukul 15.30 WIB). Itu adalah laga pemungkas Green Force -julukan Persebaya- di Liga 1 musim ini. Kemenangan juga penting untuk menjaga asa Persebaya di kompetisi Asia. Jika menang, sementara Persipura Jayapura meraih hasil minor kontra Borneo FC (22/12), Green Force otomatis finish sebagai runner-up. Itu adalah syarat untuk berlaga di AFC Cup 2020. "Dari delapan laga, kami belum pernah kalah. Tinggal satu laga, kami akan tutup dengan happy ending (berakhir bahagia)," kata Uston Nawawi, asisten pelatih Persebaya. Kans untuk bisa finis di Liga 1 dengan hasil manis terbuka lebar. Sebab, Badak Lampung sudah dipastikan terdepak dari Liga 1 musim depan. Apalagi, bek Bojan Malisic absen lantaran akumulasi. Padahal, dia merupakan andalan di lini belakang. Absennya Bojan jadi kabar buruk bagi tim tamu. Apalagi, lini depan Persebaya tengah garang-garangnya. Dalam tiga laga pemungkas, Green Force mencetak 10 gol. David da Silva jadi momok paling menakutkan. Striker asal Brasil itu sudah mengemas empat gol dalam tiga laga terakhir. Belum lagi kembali moncernya Osvaldo Haay. Di laga pemungkas kontra Persija (17/12), pemain 22 tahun itu mencatatkan satu gol dan satu assist. Meski begitu, Uston ogah menganggap remeh tim tamu. Justru, status tim degradasi bisa jadi ancaman. "Mereka pasti ingin menunjukan bahwa Badak Lampung tidak pantas terdegradasi. Laga akan berlangsung sengit," jelas Uston. Karena itu, bek Rachmat 'Rian' Irianto meminta rekan-rekannya untuk tetap bekerja keras demi meraih kemenangan. "Kami harus tampil dengan kekompakan dan semangat yang sama," katanya. Kemenangan juga penting untuk menjaga asa Persebaya di kompetisi Asia. Jika menang, sementara Persipura Jayapura meraih hasil minor kontra Borneo FC (22/12), Green Force otomatis finish sebagai runner-up. Itu adalah syarat untuk berlaga di AFC Cup 2020. Soal itu, Uston tak mau muluk-muluk. "Karena laga kami dan Persipura harusnya bersamaan. Tapi tak masalah, kami husnudzan saja. Yang penting kami harus raih tiga poin," tegas Uston. Masalahnya, Badak Lampung tak mau menutup kompetisi dengan hasil minor. Pelatih Badak Lampung Milan Petrovic sadar kalau menang di Surabaya adalah hal yang sulit. Tapi, tak ada alasan baginya untuk menyerah begitu saja. "Kami kesulitan karena ada pemain yang absen akibat akumulasi. Tapi saya siap berikan yang terbaik untuk pertandingan terakhir," jelas pelatih asal Slovenia tersebut. Bek Badak Lampung Miftah Anwar Sani senada dengan sang pelatih. Dia tak mau timnya makin terpuruk dengan merasakan kekalahan di laga pemungkas. Apalagi, meski sudah terdepak dari Liga 1, manajemen ingin Badak Lampung mengakhiri kompetisi di posisi ke-16. "Kami datang ke sini (Surabaya) untuk bekerja keras demi bisa meraih kemenangan" jelas pemain 24 tahun itu. Kemenangan juga akan menjadi penebus atas hasil minor di dua laga pemungkas. Di dua laga terakhir, tim berjuluk Laskar Saburai itu selalu menelan kekalahan. Yakni saat kalah tipis 2-3 dari Bhayangkara FC (12/12) dan dihajar empat gol tanpa balas oleh Persib Bandung (16/12). "Semoga kami bisa mengakhiri laga di musim ini dengan baik," harap Miftah. (gus/bas)
Sumber: