Enam Kekurangan Curugdulang Bakal Dilengkapi

Enam Kekurangan Curugdulang Bakal Dilengkapi

CIKEUSAL – Setidaknya, ada enam kekurangan yang harus dilengkapi oleh RT 17 dan RT 18 di RW 08, Kampung Curugdulang, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal. Hal ini sesuai catatan tim juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2019 saat penilaian tahap pertama. Catatan tim juri LKBA untuk Curugdulang, antara lain, sampah plastik masih ditemukan berserakan, ketiadaan bak atau tempat pembuangan sampah sementara, penghijauan di halaman rumah warga, dan belum memiliki kelompok peduli lingkungan. Untuk keamanan, siskamling belum tertata dengan baik dan dan belum memiliki kelompok sadar hukum. Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Sukaraja Toni Fathoni mengaku, pihaknya akan berupaya melengkapi kekurangan di RT 17 dan 18 di RW 08, Kampung Curugdulang. Pemerintah desa akan mendorong warga Curugdulang untuk berupaya maksimal. Sehingga, diharapkan bisa meraih menjadi yang terbaik pada LKBA Kabupaten Serang 2019. “Yang terpenting dari LKBA ini adalah kesadaran warga untuk berpartisipasi bergotong royong menata kampungnya menjadi lebih indah dan rapi,” kata Toni, Senin (25/11). “Saya berharap, setelah lomba ini, warga Curugdulang bisa menjadi lebih peduli terhadap kebersihan dan keamanan lingkungannya,” sambung Toni. Senada dikatakan Surtini, kader posyandu yang juga menjadi penggerak warga Curugdulang pada LKBA. Ia bersyukur, karena warga kampungnya sangat antusias dan bersemangat mengikuti perlombaan dengan total hadiah senilai Rp900 juta itu. “Untuk kekurangan yang disampaikan juri, kita akan benahi sebelum penilaian tahap kedua berlangsung. Saya akan mendorong warga untuk melakukan penghijauan di halaman rumahnya masing-masing, menjaga dan melestarikan kebersihan dan penghijauan yang sudah dilakukan,” terangnya. Wanita yang akrab disapa Tini itu mengaku senang melihat warga kampungnya semangat bergotong royong. “Saya berharap, antusiasme warga bisa terus terjaga walaupun lomba sudah selesai. Saya berharap, gotong royong menjadi budaya kembali di sini (Kampung Curugdulang-red),” ungkapnya. (rio /ang/don/ags)

Sumber: