Jelang Hadapi Persik Kediri, Siapkan Alternatif di Lini Serang
PERTANYAAN besar dialamatkan pada Persita Tangerang, usai meraih kemenangan pada laga perdana Babak 8 Besar Grup B kontra Martapura FC, Minggu (10/11) malam. Mengapa Sirvi Arvani tidak dimainkan? Top skorer sementara Liga 2 tersebut bukan saja tidak masuk dalam starting eleven. Tapi juga tak ada di daftar susunan pemain (DSP) yang berjumlah 18 pemain. Sirvi memang diketahui tengah dalam pemulihan cedera hamstring saat menjalani persiapan Babak 8 Besar di Tangerang. Namun, sebelum berangkat ke Palembang, kondisi Sirvi sudah jauh membaik dan ikut berlatih bersama pemain lain. "Ya kondisi Sirvi belum 100 persen pulih. Saya tidak mau memaksakan keinginan untuk memainkan Sirvi walau sudah mulai sembuh. Saya mau memainkan dia kalau sudah pulih 100 persen. Saya tidak mau ambil risiko cederanya kambuh dan tidak bisa main lebih lama lagi, saya memilih bersabar," ucap Pelatih Persita Widodo Cahyono Putra (WCP). Mantan pelatih Bali United tersebut membantah skuat asuhannya kesulitan mengalahkan Martapura FC, karena tanpa kehadiran pengemas 13 gol tersebut. Saat ini ungkap WCP, ketajaman pemainnya dalam membuat gol sudah merata. Jadi tanpa Sirvi semua pemain sudah mampu mengemban tugas sebagai pencetak gol. Dan itu terbukti saat mengalahkan Martapura FC, di mana Redi Rusmawa mampu menjadi pembeda dalam urusan membuat gol. Dua gol ia ciptakan. "Lihat saja gol yang tercipta. Semua tercipta lewat kerjasama apik antar pemain, bukan hasil individu pemain. Gol Kito (sapaan Chandra Waskito) dan Redi semua lewat proses kerjasama," jabar WCP. Mantan striker Petrokimia Putra Gresik tersebut mengakui memang mengharapkan Sirvi pulih 100 persen sehingga membuat Persita semakin kuat di lini depan. Ini mengingat pemain lain terbiasa bermain dengan pemain asal Serang itu dalam skuat Pendekar Cisadane. Namun apabila hingga jelang menghadapi Persik Kediri, Kamis (14/11) malam WIB Sirvi belum 100 persen fit, WCP memilih menyiapkan formasi alternatif di lini depan yang kemampuannya tidak kalah bagus. Termasuk mengasah kembali ketajaman Diego Banowo, Aldi Al Achya dan Kito yang pada pertandingan perdana masih belum optimal. Bahkan untuk Kito tercatat ia mendapat 5 peluang emas yang hanya mampu dikonversi menjadi satu gol. "Evaluasi saya salah satunya memang di lini depan. Di mana pemain kurang maksimal memanfaatkan peluang. Di babak 8 Besar pemain tidak boleh membuang percuma peluang sekecil apapun yang didapat. Ini tidak boleh lagi terjadi saat jumpa Persik," ungkapnya. Sementara Manajer Persita I Nyoman Suryanthara lebih banyak berharap dan berdoa pada laga Kamis malam kabut asap tidak mengganggu jalannya pertandingan. Kabut asap yang menghampiri laga kontra Martapura FC membuat M. Roby dkk tidak maksimal mengembangkan permainan dan hilang konsentrasi. "Kita yang di pinggir lapangan dan diam saja sesak napas, apalagi pemain yang bergerak terus sepanjang pertandingan. Kami berharap Kamis nanti tak ada lagi kabut asap," harapnya. Jika kabut asap hilang, Nyoman cukup yakin Persita bisa tampil maksimal kembali meraih poin penuh. Dengan begitu tiket ke semifinal bisa lebih awal diraih skuat Pendekar Cisadane. "Target kami bisa memastikan tiket lebih awal dengan menang melawan Persik. Sehingga kami bisa langsung fokus ke semifinal di pertandingan ketiga. Ini karena mepetnya waktu persiapan ke babak semifinal yang rencananya digelar 21 November hanya punya recovery 2 hari dari laga terakhir 18 November," tukasnya. (apw)
Sumber: