Fuzhou China Open 2019: Jojo Lolos, Tommy Gugur

Fuzhou China Open 2019: Jojo Lolos, Tommy Gugur

WAKIL Indonesia saling beradu kemampuan di babak pertama Fuzhou China Open 2019. Adalah dua tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito yang bertanding di Haixia Olympic Sport Center, Rabu (6/11), sore WIB. Pertandingan itu berjalan sengit karena baik Jojo, sapaan Jonatan, dan Shesar sudah saling mengenal permainan masing-masing. Pasalnya, mereka sudah sering latih tanding ketika berada di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Meski begitu, Shesar sempat mengungguli Jonatan selepas kedudukan imbang 10-10. Jonatan sebagai peringkat tujuh dunia perlahan-lahan bisa mengatasi permainan Shesar. Jonatan dengan tenang menipiskan jarak poin antara dirinya dengan Shesar. Pada pon ke-17 dan 18 kedudukan kembali sama kuat. Jonatan yang lebih sering bersaing di level tertinggi mampu mengubah situasi kritis tersebut jadi kemenangan 21-18. Pertandingan sengit awalnya diperkirakan kembali terulang tetapi Jonatan ternyata lebih unggul pada menit-menit awal gim kedua. Jonatan kini lebih agresif dalam melancarkan serangan ke daerah permainan Shesar. Selain itu, kondisi fisik Jojo -sapaan akrab Jonatan- di gim kedua lebih baik daripada Shesar. Shesar tampak lebih lambat dalam mengantisipasi serangan Jonatan. Pertandingan ketat pada gim pertama sepertinya menguras stamina peringkat 20 dunia itu. Saat kondisi Shesar menurun, Jonatan semakin nyaman untuk mendulang poin-poin penting. Akhirnya Jonatan pun menang 21-17 atas Shesar di gim kedua. Jonatan melaju mulus ke babak kedua sedangkan Shesar harus gugur. Bernasib sama dengan Shesar, Tommy Sugiarto juga gugur di babak pertama FUzhou China Open 2019. Tommy kalah dari wakil India, Sai Praneeth B dalam pertandingan yang berlansung hingga rubber gim. Tommy kalah 21-15, 12-21, dan 10-21 dari Praneeth. Tampil cukup baik di game pertama, performa Tommy justru menurun di game kedua. Ia banyak melakukan kesalahan sendiri yang membuat Praneeth begitu mudah mengumpulkan poin dmei poin. "Di game pertama saya main lebih safe dan nggak banyak mati sendiri. Beda dengan di game kedua dan ketiga. Saya merasa kurang fokus dan pertahanan saya kurang rapat. Saya malah banyak membuka peluang bagi Sai," kata Tommy kepada Badmintonindonesia.org. "Saya tidak bisa menerapkan permainan seperti di game pertama. Saat tertinggal di game kedua pun saya terbawa irama permainan lawan," ujar Tommy. "Performa saya masih naik turun karena latihan saya memang nggak seintensif dulu di Pelatnas. Memang ini tantangannya menjadi pemain profesional," ujarnya. Dua tunggal putra Indonesia sudah terhenti di turnamen ini. Sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting juga harus angkat koper lebih awal setelah dikalahkan Ng Ka Long Angis (Hong Kong), dengan skor 18-21, 9-21. Sementara itu, turnamen Fuzhou China Open 2019 akan menjadi turnamen terakhir Tommy di tahun ini. Tommy tidak akan ambil bagian di turnamen Hong Kong Open 2019 yang akan dilangsungkan pekan depan. "Dari awal memang plannya nggak ikut ke Hong Kong Open, setelah ini saya akan langsung pulang ke Jakarta, rehat sebentar dan menyusun rencana turnamen untuk tahun depan," ujar Tommy mengakhiri pembicaraan. (apw/bio)

Sumber: