Pasarkan Produk UMKM secara Daring, Pemkab Serang Gandeng Bukalapak dan Blanja.com
SERANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menggandeng situs belanja dalam jaringan (daring) Bukalapak dan Blanja.com untuk memasarkan produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Serang. Nota kesepahaman (MoU) Pemkab Serang dengan kedua perusahaan belanja daring itu ditandatangani pada acara Gebyar UMKM di Lpangan Tenis Indoor Kabupaten Serang, Selasa (22/10). Gebyar UMKM itu diikuti oleh ratusan pelaku UMKM di Kabupaten Serang. Hadir pada kesempatan itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tb Entus Mahmud, dan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang Abdul Wahid. Hadir pula dari pihak Bukalapak dan Blanja. "Kita harus mengikuti tata cara pemasaran yang saat ini sudah familiat terhadap masyarakat Indonesia, semua serba online (daring)," kata Tatu saat ditemui wartawan seusai acara di teras belakang Pendopo Bupati Serang. Dalam memberikan solusi permasalahan pemasaran produk UMKM, kata Tatu, pihaknya juga mengikutsertakan para pelaku UMKM di berbagai kegiatan pameran dengan baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Kemudian terkait persoalan permodalan, kata dia, Diskoperindag akan bekerja sama dengan perbankan untuk menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM. Selain itu, dinas juga akan menjadi mediator pelaku UMKM dengan perbankan. "Kita hadirkan perbankan supaya mereka paham sampai sejauh mana persoalan yang mereka hadapi," katanya. Selain itu, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemnkumham) untuk melakukan perlindungan hak paten yang dimiliki oleh pelaku UMKM. Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan pemasaran produk UMKM di Kabupaten Serang secara daring sudah dilakukan. Namun persentasenya masih kecil, yakni belum mencapai 5 persen. "Kalau untuk data pastinya kami belum memiliki tetapi diperkirakan belum menca[ai 5 persen," katanya. Menurut dia, produk yang sudah diperjualbelikan melalui Bukalapak dan Blanja.com dilakukan hanya oleh para pelaku UMKM yang sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pelatihan kepada pelaku UMKM supaya yang belum masuk ke Bukalapak dan Blanja.com untuk bisa bergabung. "Untuk masuk ke sana (Bukalapak dan Blanja.com) tidak sembarangan, karena ada persaingan dari mutu, kemasan, dan lainnya," katanya. (mg-06/tnt)
Sumber: