Pelaku Pakai Senjata Ala Ninja, Presiden Minta Kapolri Usut Jaringannya

Pelaku Pakai Senjata Ala Ninja, Presiden Minta Kapolri Usut Jaringannya

PANDEGLANG-Kabupaten Pandeglang gempar. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto diserang teroris, Kamis (10/10). Ia menderita dua luka tusuk di atas pinggang bagian kiri. Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan ajudan Wiranto, Fuad juga menderita luka karena berjibaku mengamankan pelaku. Dariyanto menderita luka tusuk di punggu. Sementara dada kiri Fuad robek. Kejadian itu berlangsung di pintu gerbang Alun-alun Menes, Desa Purwaraja Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Pelakunya, Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi. Pria asal Kota Medan, Sumatera Utara itu, berada di lokasi kejadian bersama istrinya, Fitri Andriana (21), asal Brebes, Jawa Tengah. Suami istri ini baru dua bulan tinggal di rumah kontrakan di di Kampung Sawah, Desas/Kecamatan Menes, Kab. Pandeglang. Keduanya kini diamankan Densus 88 di Mabes Polri. Polisi mengidentifikasi, Abu Rara menggunakan senjata tajam Kunai. Pisau kecil berbentuk seperti segitiga pipih yang bagian ujungnya lancip. Di kedua sisi tipis dan tajam. Kunai ini merupakan salah satu senjata andalan Ninja. Seperti diketahui Ninja adalah pasukan khusus era kuno Jepang yang memiliki kemampuan beladiri dengan senjata khas samurai. Dengan Kunai di tangan, Abu Rara menyerobot masuk dari belakang mobil. Lantas menusuk Wiranto sebanyak dua kali. Semua orang di sekitarnya coba melindungi Wiranto. Pelaku lantas menyerang secara brutal, melukai tiga orang lain, yakni Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, Staf Kemenkopolhukam Fuad Sauki dan seorang ajudan Danrem. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, Wiranto terluka di bagian perut kiri. Terdapat dua luka karena tusukan tersebut. ”Kondisinya diharapkan stabil,” paparnya. Lalu, untuk kapolsek mengalami luka di bagian punggung. Luka itu dialami saat mencoba menghalangi tusukan pelaku ke arah Wiranto. ”Makanya luka di punggung, menghalangi agar tidak tertusuk lagi,” jelasnya. Untuk dua korban lainnya, Dedi belum bisa mengkonfirmasi kepastiannya. Dedi menjelaskan bahwa pihaknya baru menerima informasi bahwa korbannya dua. ”Kalau korban lainnya, mungkin ada,” tuturnya. Pelaku penusukan setelah diamankan, langsung dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, Abu Rara diduga kuat terafiliasi dengan JAD Bekasi. Abu Rara, yang direkrut oleh Abu Zee, amir JAD Bekasi. ”Sudah kuat dugaannya ke JAD,” ungkapnya. Lalu, ada seorang perempuan yang berinisial FA yang juga diamankan. Dedi menuturkan bahwa FA ini beradai di dekat pelaku penusukan tersebut. ”Kemungkinan besar ada hubungan tertentu, entah keluarga atau bagaimana,” paparnya. Diketahui, Abu Zee sendiri telah tertangkap 8 Mei 2019 lalu, karena merencanakan aksi teror. Selain itu, Abu Zee diketahui juga sebagai penyandang dana kelompok tersebut. Informasi yang diterima Jawa Pos, Abu Zee ini yang menikahkan Syahril Alamsyah dengan FA alias Fitri. Apakah masih ada anggota JAD yang masih membahayakan? Dedi menjelaskan bahwa Densus 88 Anti Teror bekerja keras untuk mendeteksi anggota kelompok tersebut. Sehingga, siapapun anggotanya yang masih terapapar paham terorisme akan diproses hukum. ”Tentu dideteksi terus,” jelasnya. Setelah dirawat di RSUD Pandeglang, Wiranto lantas dibawa ke Jakarta untuk dirawat di RSPAD. Setibanya Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Presiden Joko Widodo langsung memantau kondisinya. Usai bertemu Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi menemui Wiranto. Dia ditemani Kepala BIN Budi Gunawan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensesneg Pratikno, Mensos Agus Gumiwang, dan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. Usai menjenguk, Jokowi mengatakan Wiranto dirawat dalam kondisi stabil dan sadar. Namun, masih dalam perawatan tim dokter RSPAD. "Masih dalam penanganan oleh tim dokter di RSPAD dalam proses operasi," ujarnya. Terkait penanganan kepada pelaku, Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan yang didukung TNI untuk melakukan pengusutan. Bukan hanya sebatas pelaku, namun juga jaringan terorisme yang terkait aksi tersebut. "Jaringan ini harus dikejar dan dituntaskan, diselesaikan," imbuhnya. Selain itu, untuk memaksimalkan keselamatan para pembantunya di kabinet, Jokowi akan meminta Kapolri untuk meningkatkan pengamanan. Mantan Walikota Solo itu tidak merinci, namun dia menekankan harus lebih baik. Terakhir, kepada masyarakat Jokowi mengajak untuk terus memerangi radikalisme dan terorisme. "Hanya dengan upaya bersama, terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai," tuturnya. (jpg)

Sumber: