Perserang vs Persita (0-2 ), 3 Poin Lagi
PERSITA Tangerang mampu menambah rekor selalu menang atas Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, menjadi tiga kali. Itu usai skuat Pendekar Cisadane menang 0-2 atas tim besutan Jaya Hartono, Kamis (26/9) sore. Gol kemenangan tim Ungu dilesakkan oleh Sirvi Arvani di menit 32 lewat tendangan dari luar kotak penalti memaksimalkan umpan Ade Jantra. Enam menit berselang tepatnya menit 38 Chandra Waskito menambah keunggulan melalui sundulan usai menerima umpan M. Toha yang berkolaborasi dengan Ade Jantra. Hasil ini membuat Persita untuk sementara memimpin klasemen sementara dengan nilai 37 menggeser posisi Sriwijaya FC dengan nilai yang sama. Namun Egi Melgiansyah dkk unggul head to head atas skuat asuhan Kas Hartadi tersebut. Posisi ini bisa bertahan lebih lama jika Sriwijaya FC yang akan melakoni laga tandang ke Stadion Dimuthala, Banda Aceh, Jumat (27/9) malam menghadapi Persiraja, tumbang. Selain itu peluang Persita lolos ke babak 8 besar Liga 2 dari wilayah barat hanya butuh satu kemenangan lagi. Asumsinya tambahan tiga poin membuat nilai yang dimiliki Persita menjadi 40 poin sulit dikejar oleh PSMS Medan yang menempati posisi kelima di klasemen sementara. Pasalnya, PSMS harus menyapu bersih kemenangan di 4 partai tersisa dan harus mencetak minimal 17 gol untuk bisa melewati capaian poin dan melebihi produktivitas gol Persita. Karena secara head to head Persita sama-sama saling mengalahkan dengan skor 1-0. Menanggapi kemenangan pasukannya pelatih Persita Widodo Cahyono Putro (WCP), mengucapkan syukur atas kemenangan yang diraih. Widodo memuji permainan anak asuhnya yang dinilai konsisten dalam disiplin baik bertahan maupun menyerang. Dan satu lagi ungkap WCP pemainnya tampil penuh semangat. Dan itu terjadi karena pemain mendapat aura positif dari bersatunya suporter tim Ungu yang hadir di Stadion Maulana Yusuf di tribun timur. “Tentu kami sangat senang dan sangat gembira. Ada dua hal yang membuat kita gembira. Satu kemenangan Persita diraih karena perjuangan pemain. Dan kedua yang lebih penting lagi karena suporter. Suporter satu suara tidak ada warna ungu, tidak ada warna hitam. Mereka berbaur jadi satu. Itu yang sangat luar biasa,” kata pelatih asal Cilacap tersebut. Suasana di Stadion Maulana Yusuf memang sedikit berbeda kemarin sore. Suporter Persita lebih banyak dibanding tuan rumah. Beberapa kubu suporter Persita yang turut hadir mendukung Pendekar Cisadane semua bersatu dengan yel-yel yang sama. Satu gerakan dan nyanyian yel-yel yang kompak sepanjang pertandingan. Itu dinilai WCP sebagai pemandangan yang sangat luar biasa untuk dilihat. “Itu yang membikin kita tambah semangat. Pemain mendapat tenaga tambahan yang lebih dari apa yang dilakukan oleh suporter yang membaur jadi satu dari awal sampai akhir mereka suport kita,” tambahnya. Di kubu tuan rumah, pelatih Perserang Jaya Hartono mengakui pemain Persita lebih berpengalaman dibandingkan anak asuhnya. Itu juga dibuktikan dengan kepercayaan diri yang tinggi yang diterapkan Pendekar Cisadane saat menghadapi Hari Habrian dkk. "Kepercayaan diri yang cukup tinggi ditunjukkan dengan permainan satu-dua sentuhan yang pas. Sementara kita mengikuti irama mereka. Dan baru di babak kedua kita mulai bermain menyerang, tapi itu terlambat," kata Jaya. "Pemain Persita sudah tampil rapat dan tidak memberikan kami peluang lebih banyak untuk membuat gol," tukasnya. (apw)
Sumber: