Ancaman Teror Suporter, Menghindari Sanksi Usiran

Ancaman Teror Suporter, Menghindari Sanksi Usiran

RUMOR teror suporter Persita terhadap kesebelasan Persiraja Banda Aceh yang dijamu di Stadion Utama Sport Center Kelapa Dua, sore ini (18/9) disikapi Panitia Pelaksana (Panpel) Persita dengan kewaspadaan tinggi. Panpel pimpinan Ernico Toga Siagian tidak ingin aksi suporter membuat Persita dikenakan sanksi yang merugikan perjalanan tim. "Ya, sejauh ini kami melakukan koordinasi dengan pihak keamanan agar aksi suporter tersebut bisa diatasi dengan pendekatan persuasif, pendekatan ini kami harap tidak sampai terjadi aksi teror terhadap tim tamu," ucap Esko Apiandep, Wakil Ketua Panpel Persita. Diungkap Andep, sejauh ini pihak Persita telah cukup banyak mengeluarkan dana untuk membayar denda akibat sanksi yang dikenakan Komdis. Sejauh ini total Persita mengeluarkan dana sebesar Rp 105 juta dari empat sanksi yang dikenakan Komdis PSSI atas insiden yang melibatkan suporter dan akumulasi kartu pemain tim Ungu. "Sebenarnya kami khawatir jika aksi terjadi berbuntut pada sanksi pertandingan tanpa dihadiri penonton atau bahkan sampau sanksi laga usiran. Ini karena Persita punya rekam jejak sanksi tersebut pada perebutan tempat ketiga musim lalu, walau sanksi itu akhirnya dihapus," beber Andep. Sementara itu Security Officer Panpel Persita M. Tommy mengungkapkan selain melakukan pendekatan dengan suporter, pihaknya juga melakukan antisipasi-antisipasi agar pertandingan berjalan lancar dan aman. "Kami berusaha untuk memperkecil titik temu antara suporter dengan pemain Persiraja dan memberikan tambahan pengawalan dari hotel menuju stadion memakai pasukan patra (polisi roda dua)," beber Tommy. Selain itu pihaknya juga memperketat pemeriksaan suporter yang menyaksikan pertandingan di stadion sebelum masuk ke tribun. Terutama untuk menghindari masuknya barang-barang yang dilarang seperti flare, smoke bomb dan botol air mineral. "Sebenarnya in sudah standard operational procedure (prosedur operasi standar) dari PT LIB dan kami sudah biasa melakukannya. Sekarang hanya ditingkatkan saja levelnya," tutur Tommy. (apw)

Sumber: