PSPS Riau vs Persita (2-1), Tantangan Semakin Berat
TARGET meraih poin penuh di Stadion Kaharuddin Nasution kandang PSPS Riau gagal diwujudkan Persita Tangerang, Minggu (8/9) sore. Alih-alih meraih kemenangan skuat Pendekar Cisadane malah takluk dengan skor 2-1 atas skuat asuhan Raja Faisal. Kekalahan ini otomatis membuat peringkat Persita di klasemen sementara turun ke posisi kelima. Persita digeser PSCS yang meraih hasil imbang 1-1 saat menjamu Sriwijaya FC. Tantangan Persita untuk lolos ke babak 8 Besar semakin berat. Pada laga kemarin, PSPS membuka kemenangan dengan gol yang dibuat oleh Riki Dwi Saputro di menit ke-25. Gol ini terjadi disaat pemain Persita tengah pecah konsentrasinya akibat insiden tabrakan antara Muhammad Zulfikar dengan Egi Melgiansyah sehingga pemain PSPS ditarik keluar dengan ambulan. Persita bsru bisa menyamakan skor di babak kedua tepatnya di menit 64. Kelincahan Ade mampu mengecoh pemain belakang PSPS dan menjebol gawang M. Choirul Amri Ritonga. Namun petaka buat tim Ungu di mulai sekitar menit ke-82 saat Novrianto dianggap menjatuhkan pemain PSPS di luar kotak penalti. Yudhi Anditya Pratama yang menjadi algojo mampu menceploskan bola ke gawang Annas Fitranto. Usai gol tersebut Persita berusaha untuk menyamakan skor namun hingga akhir laga, Persita belum mampu menyamakan kedudukan. Pendekar Cisadane mengakui keunggulan PSPS dengan skor 2-1. Menanggapi kekalahan skuat asuhannya Pelatih Persita Widodo Cahyono Putro (WCP) mengakui kondisi lapangan di Stadion Kaharudin Nasution membuat timnya tak mampu menerapkan permainan secara maksimal. “Pertandingan tadi memang cukup seru menurut saya. Cuma memang kedua tim tidak bisa, mempertontonkan permainan sepakbola yang bagus karena memang kendala di lapangan ada yang tidak rata. Tapi apapun itu tidak menjadikan alasan buat kita," ucap WCP seraya mengucapkan selamat pada PSPS yang telah memenangkan pertandingan. WCP menilai pemainnya sudah bekerja ekstra untuk meraih poin tapi hasil akhir berkata lain. Termasuh saat merubah strategi dengan menurunkan Rio Ramandika menggantikan posisi Ade Jantra di menit ke-80. “Kami punya taktikal untuk terus melakukan serangan, Rio kami turunkan bukan memakai lima bek untuk bertahan. Saya mendorong full bek kami menjadi penyerang sayap pemain sudah terbiasa saat latihan menerapkan pola ini. Tapi free kick itu membuyarkan harapan kami untuk menciptakan gol, kalau tidak ada free kick mungkin lain cerita,” tambahnya. Soal peluang lolos ke babak 8 Besar, WCP masih optimis. Mantan pelatih Bali United itu pun meminta pemain agar tetap semangat dan tidak frustasi. “Masalah peluang (lolos ke babak selanjutnya) masih ada peluang. Cuma kita tetap harus berusaha terus kita jangan frustasi. Tetap evaluasi, tetap yakin terus motivasi yang tinggi,” tukasnya. Selanjutnya, Persita akan melakoni tiga laga kandang sekaligus yang juga akan menjadi penentu yang krusial. Dimulai dari laga melawan Sriwijaya FC (12/9), Persiraja (18/9) dan PSMS (22/8). (apw/pmc)
Sumber: