Kampus Muhammadiyah Tangerang Butuh Zona Aman Penyeberangan

Kampus Muhammadiyah Tangerang Butuh Zona Aman Penyeberangan

TIGARAKSA – Maraknya angka kecelakaan di Jalan Pemda Kabupaten Tangerang dikeluhkan masyarakat, termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir ini, sedikitnya lima mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tangerang menjadi korban kecelakaan saat hendak menyeberang ke kampus. Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tangerang, Ali Taher Parasong, mengeluhkan angka kecelakaan begitu tinggi yang menimpa mahasiswanya saat menyeberang di kampus. Untuk itu, kampus yang dikelolanya sudah dua tahun terakhir ini mengajukan surat kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang untuk dipasang marka jalan, garis kejut ataupun zona aman kampus persis di depan kampus. Namun, meski surat sudah dilayangkan, Dishub Kabupaten Tangerang belum meresposnya. Bahkan dalam waktu dekat ini, pihak kampus akan memberikan surat kepada Bupati Tangerang perihal pembuatan marka jalan, garis kejut ataupun zona aman kampus. “Kami minta agar Dishub Kabupaten Tangerang merespon apa yang masyarakat inginkan untuk membuat rambu-rambu, garis kejut atau zona aman kampus. Tujuannya untuk keselamatan mahasiswa dan juga masyarakat Kabupaten Tangerang,” terang Ali Taher, saat ditemui di kampus tersebut, Minggu (8/9). Bahkan belum lama ini, siswa SMAN 18 Kabupaten Tangerang, atas nama Adinda Dwitantri terbaring koma di RS Mulya Insani. Ia tertabrak sepeda motor di U-Turn atau putar balik Matagara saat hendak masuk berangkat sekolah, Rabu 31 Agustus 2019. Dari data yang dikumpulkan Tangerang Ekspres sepanjang Agustus 2019, sudah terdapat dua kali terjadi kecelakaan di Jalan Raya Utama Pemda Tigaraksa yang melibatkan siswa SMAN 18 Kabupaten Tangerang. Dimana, total lima siswa menjadi korban kecelakaan, satu korban sampai mengalami koma di RS Mulya Insani. “Angka kecelakaan sangat tinggi di Jalan Pemda Tangerang. Dishub harus segera bertindak. Jangan menunggu korban lebih banyak lagi baru bertindak,” tegasnya. (mas)

Sumber: