Asap Karhutla Sudah Masuk Malaysia

Asap Karhutla Sudah Masuk Malaysia

JAKARTA — Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia, mulai berdampak ke negara tetangga. Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB) mengatakan, data terakhir sebaran kabut asap akibat karhutla yang terjadi kawasan Kalimantan Barat (Kalbar), terdeteksi sampai ke perbatasan Indonesia-Serawak dan Malaysia. Asap dari karhutla, pun sudah menggangu jalur penerbangan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun, ‘ekspor’ asap dari Indonesia itu, dikatakan tak konstan karena tergantung dari arah angin. “Ternyata asap fluktuatif masuk ke Serawak. Kadang masuk dan kadang tidak. Tergantung arah angin dan sumber asap,” kata Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Minggu (8/9). Agus menerangkan, sampai saat ini karhutla di sejumlah wilayah Tanah Air masih terus membara. Pantauan titik api (hotspot) oleh Lembaga Penerangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendeteksi karhutla terparah masih berada di kawasan Borneo. Di Kalbar, pada Ahad (8/9) pagi, masih tercatat adanya 782 titik api. Di Kalteng, sebaran karhutla masih terjadi di 544 titik, dan di Kalimantan Selatan (Kalsel) tercatat 66 hotspot. “Kabut asap (di Kalimantan) menyebabkan jarak pandang yang pendek. Sehingga beberapa penerbangan pesawat di Bandara Kalimantan Tengah terganggu,” kata Agus. Adapun, karhutla di kawasan Sumatera, pun masih terjadi. Masih dalam pantauan Lapan, BNPB mengatakan konsentrasi sebaran api menurun di Riau dengan jumlah 85 titik, Ahad (8/9). Sehari sebelumnya, (7/9) pantauan menebalkan adanya 201 titik api di Riau. Akan tetapi di Jambi, Ahad (8/9), karhutla makin meluas di 127 titik. Padahal sehari sebelumnya, dikatakan sebaran api hanya di 84 titik. Di Sumatera Selatan (Sumsel), sebaran api menurun dari 126 titik (7/9), dan saat ini (8/9) masih terjadi di 52 titik. BNPB masih menebalkan sebaran titik api di enam provinsi terawan karhutla, sebagai bencana kebakaran sedang dan tinggi. Terkait itu, Agus mengatakan, BNPB bersama tim kerja gabungan penanggulangan karhutla terus melakukan upaya mitigasi dan pemadaman. Saat ini, kata Agus, di enam provinsi prioritas penanganan karhutla, sudah diterjukan sekitar 9.000 personel untuk mitigasi dan sosialisasi, serta kegiatan pemadaman via darat, juga patroli. Tim gabungan juga mengerahkan 37 unit pesawat bom air untuk melakukan pemadaman via udara. Di beberapa provinsi seperti Riau mitasi dan pemadaman, serta upaya menekan jumlah titik api melibatkan tim riset dan teknologi, untuk memodifikasi cuaca. Rekayasa cuaca, dikatakan Agus, dilakukan untuk membuat hujan buatan sebagai sarana pemadaman yang alami. Ia menambahkan, BNPB dan Pemerintah Daerah masih bekerja keras untuk memadamkan karhutla yang masih terjadi di beberapa tempat di Indonesia. Di enam provinsi prioritas, BNPB menerjunkan 9.072 personil untuk patroli, sosialisasi, dan pemadaman darat, juga dikerahkan 37 pesawat untuk pengeboman air dan patroli. Enam provinsi prioritas tersebut, yakni Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. "Di Provinsi Riau dikerahkan juga pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca/hujan buatan," ujarnya. (rep)

Sumber: