Besok, Jamaah Haji Mulai Pulang

Besok, Jamaah Haji Mulai Pulang

MAKKAH-Jamaah kloter JKS-01, Jakarta, mengawali proses pemulangan jamaah haji. Mereka dijadwalkan terbang dari Jeddah menuju tanah air besok (17/8) pagi pukul 08.15 waktu Arab Saudi. Menjelang pemulangan jamaah, dilakukan proses penimbangan koper sejak kemarin (15/8). Kepala Daker Makkah Subhan Cholid mengeluarkan surat edaran terkait proses pemulangan jamaah. Isinya, antara lain, melarang jamaah haji memasukkan air zamzam ke dalam koper. Jika melanggar, koper tidak akan diangkut pesawat. Meskipun sudah ada larangan itu, masih ada jamaah yang nekat memasukkan zamzam ke dalam koper. "Sudah saya bungkus rapi. Dan saya jamin tidak akan pecah atau bocor," kata seorang jamaah asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang tergabung dalam kloter SUB-02. Dia juga meyakini bahwa teknologi pesawat itu sudah canggih. Kalaupun ada zamzam yang bocor atau merembes, tidak akan sampai mengganggu penerbangan. Dia sedang menunggu di lobi Hotel Umm Alqura di kawasan Mahbas Jin untuk melihat proses penimbangan. Jamaah 56 tahun itu mengaku sudah menimbang sendiri dengan alat timbangan yang dia bawa. Ketika ditimbang, bobotnya 27 kg. Masih di bawah ketentuan maksimal 32 kg. Salah satu oleh-oleh yang dia beli di Arab Saudi adalah Madu Hadramaut atau Madu Yaman. Harga madu ini lumayan mahal. Mencapai 550 riyal (Rp 2,2 juta) per kg. Dia membeli madu tersebut di supermarket Bin Dawood. Dia membeli madu Yaman itu sebanyak 7,5 ons. Dia meyakini madu tersebut memiliki khasiat untuk kesehatan. "Katanya saat proklamasi dulu, Bung Karno sedang sakit. Tapi kemudian sembuh setelah dibawakan Madu Yaman ini," jelasnya. Proses penimbangan juga dilakukan rombongan jamaah haji Kloter LOP-01 dari Embarkasi Lombok di Hotel nomor 607. Ketua Kloter LOP-01 Zainul Arqam menuturkan jamaah cukup disiplin soal berat koper. "Sampai saat ini baru ditemukan satu koper kelebihan beban," katanya. Dia mengaku sudah sosialisasi kepada jamaah supaya tidak boleh ada air zam zam di koper. Kepala Sektor 6 Daker Makkah M. Ali Fikri menuturkan ketentuannya memang koper sudah mulai ditimbang 42 jam (H-2) penerbangan. Kemudian koper tersebut di bawa ke gudang untuk menjalani pemeriksaan X-ray. Nah dalam proses inilah baru diketahui apakah ada zamzam atau tidak. Memang benar, jika ada koper yang membawa air zamzam, maskapai tidak mau membawanya terbang. "Koper yang tidak lolos X-ray, misalnya ada air zamzam-nya, akan dikembalikan ke hotel," tuturnya. Kemudian koper tersebut akan dibongkar lagi di depan pemiliknya. Baru kemudian dibawa lagi ke Jeddah. Ali mengingatkan supaya jamaah mematuhi larangan membawa air zamzam. Sebab bisa memakan waktu lagi untuk proses pengiriman koper ke Jeddah. Pengalaman tahun lalu masih ada koper yang berisi air zamzam. Sehingga koper tersebut harus dipulangkan kembali ke Makkah. (*/oni)

Sumber: