Tong Sampah dan Jalan Berhias, Andalan Kareo Panjang
BAROS – Pemerintah Desa Sukamanah, Kecamatan Baros, telah merencanakan pembuatan tong sampah dari barang bekas pakai. Nantinya, bakal disebar dan ditempatkan di Rukun Warga (RW) 03, Kampung Kareo Panjang. Tong sampah untuk tempat pembuangan sementara (TPS) ini untuk melengkapi persyaratan Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. Tong-tong sampah untuk warga Kampung Kareo Panjang itu akan dihias. Gagasan Pemerintah Desa Sukamanah itu agar tong sampah terlihat lebih menarik dan bernilai seni. Dengan begitu, warga diharapkan tertib dalam membuang sampah. Sekretaris Desa Sukamanah Arifudin mengakui, RW 03, Kampung Kareo Panjang, belum bisa memenuhi empat persyaratan Kampung Bersih dan Aman. Selain ketersediaan TPS, RW yang menjadi peserta perlombaan yang menargetkan kampung bersih, sehat, dan aman ini harus memiliki kelompok sadar lingkungan, kelompok pemuda sadar hukum, dan sistem keamanan keliling (Siskamling) yang berjalan efektif. Tanpa keempat syarat ini, RW tidak bisa mengikuti lomba Kampung Bersih dan Aman. “Kita akan berusaha melengkapi persyaratan, termasuk akan membuat hiasan tong sampah dari bahan bekas pakai,” kata Arif, sapaan Arifudin, kepada Radar Banten di ruang kerjanya, Selasa (13/8). Penggunaan bahan bekas pakai untuk tong sampah, jelas Arif, bisa menggunakan drum bekas yang dihias dengan cat warna-warni. Kemudian, diletakkan di sejumlah lokasi di RW 03, Kampung Kareo Panjang. Pemanfaatan bahan bekas pakai untuk tong sampah ini, diakui Arif, untuk menghemat biaya. “Karena kita minim anggaran, jadi harus kreatif memanfaatkan bahan bekas pakai,” ujarnya. Pemerintah Desa Sukamanah, lanjut Arif, juga berencana memasang pagar bambu warna-warni di sepanjang jalan-jalan di RW 03, Kampung Kareo Panjang. “Walau kondisi jalan masih rusak, tapi kalau ada hiasan pagar kan dilihatnya bagus,” ungkapnya. Arif mengakui, kebersihan lingkungan RW 03, Kampung Kareo, masih perlu ditingkatkan. Perlu pembinaan kepada warganya agar sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karenanya, Pemerintah Desa Sukamanah disebutkan akan berupaya membina warga melalui sosialisasi tentang kebersihan agar lingkungan tetap bersih. “Jadi, targetnya kampung bersih itu bukan hanya saat lomba, tapi juga seterusnya tetap bersih,” tandas Arif. Soal kelompok sadar lingkungan dan kelompok pemuda sadar hukum, Arif tidak menampik jika belum terbentuk di RW 03, Kampung Kareo Panjang. Pembentukan kelompok pemuda sadar hukum telah menjadi agenda Pemerintah Desa Sukamanah dan pengurus RW 03, Kampung Kareo Panjang. Tentang kelompok sadar lingkungan, diakui Arif, sudah dijalankan oleh ibu-ibu di Kampung Kareo Panjang. Hanya saja, kelompok ini belum terbentuk secara resmi sebagai sebuah organisasi atau kelompok sadar lingkungan. Kegiatan ibu-ibu di kampung ini untuk menjaga kebersihan masih dalam lingkup kecil. Pengurus RT dan RW bahkan pernah mengupayakan iuran untuk pembuatan tong sampah dari ibu-ibu Kampung Kareo Panjang. Namun, belum terealisasi. “Soalnya sudah kebanyakan iuran untuk beragam kegiatan masyarakat, jadi ibu-ibu pada sulit mengeluarkan uang lagi,” tutur Arif. Siskamling di Kampung Kareo Panjang, diakui Arif, telah berjalan cukup baik. Warganya rutin melaksanakan jadwal ronda malam. “Sambil ngopi dan merokok, begadang jaga kampung mah jalan terus,” katanya. Arif pun memberikan jaminan bahwa lingkungan Kampung Kareo Panjang sangat kondusif. Keamanan dan ketertiban warga serta lingkunganya tetap terjaga. “Soalnya kami (Pemerintah Desa Sukamanah-red) rajin mengontrol setiap malam,” katanya. Arif juga mengaku, sering mengawasi kemungkinan narkoba beredar di lingkungan warga. Ia melakukan pendekatan persuasif kepada pemuda dan warga dewasa. Sambil mengobrol santai, Arif menyisipkan imbauan kepada warga agar menghindari obat-obatan terlarang. Sejak lama kegiatan ini ia lakukan. “Alhamdulillah, kampung kita bersih dari narkoba,” tegasnya. Rencana pembuatan tong sampah oleh Pemerintah Desa Sukamanah memang sesuai kebutuhan warga Kampung Kareo Panjang. Kusnaenah, warga Kampung Kareo Panjang, mengaku lelah dengan masalah sampah di lingkungannya. Beberapa kali warga mengajukan pengadaan sampah ke Pemerintah Desa Sukamanah, tapi belum direalisasikan karena alasan minim anggaran. “Sampahnya pada berserakan di selokan. Kalau musim hujan kebanjiran,” keluh Kusnaenah. Pengelolaan sampah rumah tangga di Kampung Kareo Panjang dilakukan sebisanya oleh warga. Masing-masing warga membuang sampahnya di belakang rumah mereka. Lalu, membakarnya. Dengan Kampung Bersih dan Aman, Kusnaenah berharap, Kampung Kareo Panjang memiliki TPS. Sehingga, sampah bisa dikelola dengan baik. “Semoga bisa mengubah kampung kami jadi lebih baik,” harapnya. (mg06/don/ags)
Sumber: