Tak Dapat Jatah PPDB, Ketua RW Kunciran Ngamuk
TANGERANG – Kesal tak dapat jatah PPDB di SMAN 9 Kota Tangerang, Ketua RW 10 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, mengamuk, Selasa (6/6). Ketua RW yang biasa disapa Doyok ini melampiaskan kemarahannya dengan menutup askes jalan ke sekolah. Informasi yang dihimpun Tangerang Ekspres, pihak SMAN 9 Kota Tangerang tidak memberikan jatah kepada RW Doyok untuk anak-anak warga sekitar. "SMA ini kan berada di sekitar warga Kunciran. Masak, iya anak sini gak dapet jatah buat sekolah di sana," tuturnya. Dengan menggunakan golok, ia memangkas batang pohon dan daun pisang yang berada di samping Jalan Haji Jali. Pohon pisang serta duannya dibuang di tengah jalan yang akhirnya menganggu akses siswa menuju sekolah. Informasi yang beredar, sebagian jalan Haji Jali masih menjadi tanah milik RW Doyok. Beruntung aksinya langsung bisa diredam Kompol Budi Suseno, Kapolsek Cipondoh. Untuk mencari solusi persoalan ini, dilakukan musyawarah di kantor Kelurahan Kunciran dengan menghadirkan Kapolsek Cipondoh, perwakilan sekolah, lurah dan warga setempat. Thamrin, Lurah Kunciran mengatakan, RW Doyok menyoalkan penerimaan murid baru yang tidak jelas dari pihak kepolisian. "Sebagai lurah hanya bisa memfasilitasi kedua belah pihak saja," ucapnya. Namun, Thamrin membantah soal minta jatah yang diisukan tersebut. "Ini soal miskoordinasi saja antardua pihak. Ya, sementara RW menyayangkan pihak sekolah yang tidak terbuka bagi warga sekitar dalam acara apapun," ucapnya. Humas SMAN 9 Kota Tangerang, Cecep membenarkan terkait permintaan RW Doyok soal kuota untuk warga sekitar. "Ya, semua kita serahkan kembali ke provinsi terkait hal ini, karena kita berada dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Banten," tutupnya. (mg-01)
Sumber: