Korban Keracunan Ikan Pindang Bertambah
SERANG – Sejak dilakukan investigasi oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mancak, Kabupaten Serang pada Rabu (19/6), jumlah korban keracunan yang diduga akibat mengonsumsi ikan pindang terus bertambah. Semula, jumlah korban 43 orang, pada Kamis (20/6) bertambah 32 orang sehingga menjadi 75 orang. Dari jumlah itu, enam orang di antaranya dirujuk ke RSUD Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang guna mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Berdasarkan pantauan Banten Ekspres, pukul 15.00 WIB, jumlah korban keracunan terus bertambah di posko yang dibuka oleh Puskesmas Mancak. Bahkan ada korban yang dibawa mobil ambulans untuk menjalani pengobatan lebih lanjut di RSUD Dradjat. Sementara sebagian lainnya dibawa pulang ke rumah masing-masing setelah mendapatkan bantuan pengobatan dari tim medis. Kepala Puskesmas Mancak, Drg. Yatni mengatakan bahwa sampai saat ini, pihaknya sudah menerima pasien korban keracunan yang diduga diakibatkan oleh ikan pindang sampai dengan 75 orang. Korban itu berasal dari dua desa yaitu Desa Sangiang dan Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak. “Awalnya waktu Selasa ada yang datang ke puskesmas pagi hari satu orang, dan siang hari tiga orang dengan keluhan yang sama, makanya kita melakukan investigasi dan akhirnya sampai dengan hari Rabu ada sekitar 43 orang, dan hari ini (kemarin) 32 orang,” katanya saat ditemui di lokasi. Menurut dia, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah sempel untuk dilakukan tes di laboratorium RSUD Dradjat. Sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium RSUD. “Hasil kimianya besok, sementara hasil mikrobiologi antara 7 sampai 10 hari lagi, karena butuh proses lagi. Kalau kita inventarisir sementara hasil investigasi dari yang menderita, mulai dari habis ngapain saja, makan apa saja, yang memungkinkan penyebabnya sama,” katanya saat ditemui di lokasi. Ia mengatakan, puluhan warga tersebut mengalami gejala yang sama yaitu mual-mual, diare, demam, lemas sampai dengan muntah-muntah. Sementara berdasarkan investigasi yang dilakukan semuanya diduga diakibatkan oleh ikan pindang. “Informasinya mereka habis makan ikan pindang, dan ini akan terus kita tindaklanjuti. Kalau memang tidak terbukti maka kami akan cari penyebab lainnya,” ujarnya. Sementara itu, pihaknya akan terus membuka posko kesehatan sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan masih ada korban lainnya yang berdatangan. “Waktunya kita masih belum tahu, yang pasti kita buka 24 jam, kita lihat nanti besok (hari ini), semoga saja yang telah mendapatkan pengobatan dari kita bisa lekas sembuh,” ujarnya. Camat Mancak, Inzul Arob mengatakan bahwa pedagang ikan pindang yang bersangkutan saat ini sedang dalam pengamanan. Pihaknya tidak akan gegabah mengingat hasil pemeriksaan di laboratorium belum diketahui. “Mudah-mudahan secepatnya, kalau masalah hukum nanti dari pihak kepolisian yang berbicara. Kalau kita dari sisi kesehatan harus segera dilakukan, kalau memang ada yang sakit parah segera dirujuk ke RSUD,” katanya. Istri salah satu korban keracunan atas nama Husen, Uwad mengatakan bahwa baru kali ini pihaknya mengalami keracunan ikan pindang dari pedagang yang belasan tahun sudah berjualan ikan pindang. “Awal hari Selasa makan biasa, tapi setelah itu mules terus buang air besar gak berhenti-henti, jadinya lemas bahkan tetangga sampai muntah-muntah. Kejadiannya baru kali ini, itu kan yang dagang sudah 15 tahunan jual ikan pindang,” ungkapnya. Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah langsung merespons kasus keracunan yang diduga akibat ikan pindang dari pedagang keliling di Kampung Pasir Gadung dan Cimebel, Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Tatu menegaskan, seluruh pelayanan kesehatan bagi korban keracunan diberikan secara gratis atau tidak dipungut biaya. Tatu mengapresiasi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Puskesmas Mancak yang sigap menghadapi kasus tersebut dengan langsung membuat posko pelayanan kesehatan di Desa Sangiang. “Segala pelayanan kesehatan bagi korban tidak dipungut biaya atau gratis. Mulai dari posko, puskesmas, dan sampai dirujuk ke rumah sakit,” kata Tatu dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6). Tatu yakin dinkes akan maksimal menangani kasus ini sampai seluruh korban benar-benar dinyatakan sehat. “Saya mendapat laporan, sebagian korban sudah sehat. Sementara yang dirawat di rumah sakit ada lima warga dan sudah dalam tahap pemulihan,” ujarnya. Kepala Dinkes Kabupaten Serang, dr. Sri Nurhayati mengungkapkan, sebelumnya terdata ada 42 warga yang diduga keracunan ikan pindang yang dibeli dari pedagang keliling. Berdasarkan pengakuan dari warga, setelah memakan ikan pindang, warga mengalami diare, muntah, dan demam. “Kami berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan maksimal. Kami mendirikan posko kesehatan setelah mendapat kabar kejadian ini. Sebagian warga sudah sehat, dan sebagian lagi sedang tahap pemulihan,” paparnya. (mam/tnt)
Sumber: