Tabrak Jam Operasional Belasan Truk Ditilang

Tabrak Jam Operasional Belasan Truk Ditilang

SERPONG-Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel menghentikan puluhan truk berat bertonase besar yang melintas di Jalan Raya Serpong. Tepatnya, di sekitar Bundaran Alam Sutera, Jumat (2/6).

Mereka dihentikan lantaran melanggar aturan jam larangan melintas. Ini sesuai Perwal Tangsel No. 3 tahun 2012 tentang jam larangan angkutan barang bertonase berat melintas. Kabid Pengawasan Pengendalian Operasional pada Dishub Kota Tangsel Wijaya Kusuma mengatakan, pengemudi truk berat yang melintas diperiksa surat kelengkapannya. "Belasan sopir truk dikenakan tilang karena kebanyakan melintas saat jam sibuk kerja sesuai aturan itu tidak boleh," ujar Wijaya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (2/6).

Wijaya menambahkan, razia truk dilakukan untuk mengatasi kemacetan di ruas Jalan Raya Serpong. Apalagi Jalan Raya Serpong kerap terjadi kemacetan dan banyaknya keluhan pemakai kendaraan yang mempertanyakan masih berlaku atau tidak Perwal Nomor 3 Tahun 2012 tentang larangan jam operasional truk bertonase berat melintas. "Aturan itu masih berfungsi terlebih kondisi badan jalan di wilayah Kota Tangsel khususnya Jalan Raya Serpong setiap hari padat kendaraan karena menjadi salah satu jalan penghubung wilayah Bogor- Tangerang," tambahnya.

Dalam aturan Perwal No.3 tahun 2012 mengatakan, semua kendaraan truk di atas tonase 8 ton dilarang melintas di sejumlah ruas jalan utama di Kota Tangsel. Aturan ini berlaku mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Kenyataan di lapangan, banyak kendaraan di atas tonase 8 ton melintas tanpa rasa salah. Seperti truk pengangkut pasir, kontainer, truk pengangkut batu dan lainnya.

Namun, larangan tidak berlaku bagi truk yang membawa BBM dan pasokan bahan makanan. "Jalan yang dilarang mulai dari Taman Tekno sampai Gading Serpong," tuturnya. Sementara itu warga Alam Sutera Ahmad (39) mengatakan, memang harusnya ditertibkan dan dilarang melintas truk berat itu terlebih saat jam sibuk kerja. "Selain menambah kemacetan, juga pemakai kendaraan pribadi kebanyakan ketar-ketir bila berdekatan dengan truk berat tersebut," katanya. (bud/esa)

Sumber: