Pidato Presiden Jokowi Harus Dijadikan Perekat Kebhinekaan
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Jumat 02-06-2017,06:19 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy mengaku mengapresiasi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam perayaan Hari Lahir Pancasila. Menurut pria yang akrab disapa Romi ini, dalam pidato tersebut Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai jati diri bangsa Indonesia.
"Sehingga jangan menjadikan perbedaan membuat jadi bertengkar, atau berbeda pandangan kemudian saling meniadakan," ujar Romi usai menghadiri perhelatan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6). Menurutnya, bangsa Indonesia sangat terkenal dengan keberagamannya. Seperti keragaman suku, budaya, dan bahasa. Karenanya jangan hanya karena suatu perkara yang menyangkut dengan kebhinekaan, maka masyarakat bisa saling bermusuhan. "Mari bersama-sama rekatkan segala perbedaan yang ada," pinta anggota Komisi III DPR tersebut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi merasa senang karena peringatan Hari Kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni 2017 diperingati secara perdana dan hari libur pertama di seluruh Indonesia. Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Esa lantaran upacara peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini ungkap Jokowi, sekaligus meneguhkan komitmen semua pihak agar lebih mendalami lebih menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan, semua masyarakat harus mengingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat keberagaman, takdir Tuhan untuk masyarakat Indonesia adalah keberagaman.
Ungkap Jokowi, dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman, berbagai etnis berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama kepercayaan serta golongan, bersatu padu membentuk Indonesia. Karena itulah disebut dengan Bhineka Tunggal Ika Indonesia.(cr2/JPG)
Sumber: