Arema FC vs Persebaya, Panas Luar Dalam
Malam ini, di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang akan menjadi penentuan siapa yang berhak memboyong tropi Piala Presiden. Di laga kedua babak final, Arema FC akan menjamu tamunya, Persebaya. Dipastikan laga berjalan ketat. Karena di leg pertama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa lalu (9/12), kedua tim berbagi angka 2-2. Laga akan berjalan panas. Tak hanya di lapangan hijau. Di tribun penonton, puluhan ribu Aremania (pendukung fanantik Arema FC) bakal 'menteror' Persebaya. Aremania bakal memberikan dukungan habis-habisan. Sebanyak 42 ribu lembar tiket sudah sold-out. Mayoritas pembeli tiket adalah Aremania. Dukungan yang melimpah dari Aremania membuat Singo Edan (julukan Arema FC) semakin termotivasi. Mereka ingin merayakan pesta juara di depan Aremania. Hal itu disampaikan pelatih Arema FC Milomir Seslija. Milo (sapaan akrabnya) menyatakan anak asuhnya tengah berada dalam kepercayaan diri yang sangat tinggi. ’’Tak mudah bermain dalam jangka waktu yang pendek. Tapi, anak-anak tahu apa yang harus dilakukan. Hasil (positif) akan menyusul. Saya sangat optimistis,’’ ucap pelatih asal Bosnia tersebut. Hasil imbang tanpa gol atau minimal 1-1 sebetulnya sudah cukup untuk menjadikan Arema FC sebagai kampiun. Namun, bukan itu target yang ingin diraih Milo. Dia tetap ingin mengejar kemenangan. ’’Kami harus kerja keras, tidak boleh takut, tapi tetap respek,’’ tambah Milo.Bek Arema FC Arthur Cunha siap tampil maksimal dalam laga malam ini. Sebab, dia ingin meraih gelar Piala Presiden untuk kali kedua bersama Singo Edan. Sebelumnya, bek asal Brasil itu merasakan juara pada 2017. ’’Motivasi selalu tinggi. Arema harus yakin dan bisa jadi juara di setiap turnamen yang kami mainkan,’’ terangnya. Hanya, Cunha tak menampik bahwa tidak mudah melewati leg kedua malam nanti. Sebab, dia tahu Persebaya akan memberikan perlawanan hebat. Karena itu, dia meminta rekan-rekannya tak kehilangan fokus. ’’Semua belum selesai. Masih ada satu laga. Kami harus tetap kerja keras dan fokus. Saya optimistis,’’ tegasnya. Karena itu, Cunha berharap dukungan 42 ribu Aremania mampu membuat motivasinya meningkat sekaligus membuat Persebaya tertekan. Kans Persebaya Surabaya untuk menjadi kampiun Piala Presiden 2019 belum tertutup. Syaratnya, harus meraih kemenangan pada final laga kedua melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, malam nanti. Syarat itu harus mereka penuhi. Sebab, pada leg pertama hanya bisa bermain imbang 2-2. ”Memang secara agregat Arema lebih diuntungkan,” kata Bejo Sugiantoro, asisten pelatih Persebaya. Meski begitu, Bejo meminta anak asuhnya tampil habis-habisan. ”Kami punya motivasi di laga final ini. Apa pun bisa terjadi. Nggak ada yang tidak mungkin,” tambah Bejo. Ia memaklumi, kondisi mental pemainnya sempat anjlok setelah ditahan imbang 2-2 di laga pertama. ”Saya katakan ke pemain, agar bisa dikenang di Surabaya, kalian (pemain, Red) harus meraih juara. Itu saja,” ungkap pria yang juga mantan bek dan kapten Persebaya tersebut. Bejo meminta pemainnya tak keder, apalagi datang dengan amunisi baru. Kapten Ruben Sanadi dipastikan bisa turun. Sebelumnya, bek kiri 32 tahun itu menderita cedera lutut kanan. ”Semua pemain yang dibawa ke Malang dalam posisi siap,” ujar Bejo.Kehadiran Ruben membuat lini belakang kian komplet. Bukan hanya itu, pengalaman Ruben sangat dibutuhkan di laga krusial. ”Saya sudah sangat siap (turun, Red). Ini partai terakhir, harus berikan yang terbaik untuk tim,” ujar Ruben. Dia juga tak ingin tekanan Aremania menjadi beban. ”Itu akan kami jadikan motivasi. Tak ada yang tidak mungkin, jika Tuhan izinkan, kami masih bisa juara,” tegasnya. (jpg)
Sumber: