Manchester United vs Barcelona, Kutukan 8 Besar

Manchester United vs Barcelona, Kutukan 8 Besar

MANCHESTER – Lionel Messi selalu mengingat gol terbaiknya selama Liga Champions. Ya, gol itu terjadi saat final di Olimpico sedekade silam. Dan, lawannya adalah Manchester United. Gol itu begitu spesial bagi Messi dan tak akan menjadi sejarah baginya. ''Lebih dari keindahannya, gol itu adalah gol pertama saya di final Liga Champions. Gol paling penting dalam karier saya,'' sebut Messi, dikutip UEFA TV. La Pulga, julukan Messi, mengulangnya dalam final semusim kemudian. Setelah itu, tak pernah ada lagi pertemuan Messi dengan United, sampai dini hari nanti WIB. Messi kembali ke Old Trafford, Manchester, saat leg pertama perempat final Liga Champions. Bukan tentang gol-golnya ke gawang United lagi, tapi tentang kutukan fase delapan besar. Karena, kapten La Blaugrana itu belum pernah menciptakan gol dalam 11 laga perempat final. Golnya ke gawang Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama perempat final di musim 2012-2013 jadi kali terakhir Messi mencatatkan golnya di babak delapan besar. Kini, kutukan itu yang dihadapi Messi. Kuncinya ada di barisan pertahanan United, seperti Victor Lindelof, Chris Smalling, dan Luke Shaw. Apalagi setelah mampu membatasi pergerakan Kylian Mbappe di Parc des Princes, Paris, 7 Maret lalu. Saat leg kedua 16 Besar. ''Dia (Messi) pemain yang selalu ingin saya hadapi di Liga Champions,'' klaim Smalling, dalam situs resmi klub. Meski, Smalling tidak pernah sekalipun head to head melawan kapten timnas Argentina itu dalam laga kompetitif. ''Paling hanya dalam laga-laga persahabatan dan uji coba,'' bebernya. ''Saya selalu ingin meminimalisir peluang-peluangnya semaksimal mungkin. Karena kami tahu sebarapa hebatnya dia. Seperti kami melawan Mbappe,'' tambah bek 29 tahun itu. Masalahnya, pasca laga heroik di Paris itu pertahanan United bobrok. Dalam empat laga, tiga di Premier League dan sekali di Piala FA, gawang The Red Devils sudah kemasukan 7 gol! Statistik empat laga terburuk United selama di tangan Ole Gunnar Solskjaer. Smalling juga ada di balik statistik buruk itu. Kebiasaan memberi ruang pada pemain lawan satu inci sekalipun atau melanggar di area berbahaya akan beresiko. Messi pun kerap menghantui gawang lawan dengan tendangan bebas. Dalam konferensi pers di Carrington tadi malam WIB, Solskjaer menyebut tak ada yang spesial dari taktiknya untuk melimitasi Messi. Sebaliknya, Solskjaer percaya dengan pengalaman pemainnya musim ini. ''Karena, kami musim ini sudah pernah berhadapan dengan (Cristiano) Ronaldo, Mbappe, dan (Kylian) Hazard di Chelsea. (Luis) Suarez, (Philippe) Coutinho dan Messi akan menjebak bek-bek kami, tunggu bagaimana cara kami mengatasinya besok (dini hari nanti WIB),'' kata Solskjaer seperti dilansir Manchester Evening News. Faktanya baik Ronaldo atau Mbappe sama-sama masih mampu menjebok gawang David de Gea. Solskjaer pun tak setuju dengan anggapan Pep Guardiola, tactician Manchester City, di beberapa waktu lalu soal Messi. Pep menyebut susah meredam Messi. ''Dia (Messi) terbaik tapi tak ada yang tak mungkin,'' koar pelatih yang pernah terlibat dalam laga melawan Barca di fase grup ketika bermain 3-3 di Camp Nou, 1998 – 1999 itu. Di Liga Champions musim ini, Messi lebih sedikit mencetak gol pada laga-laga tandang. Dari delapan gol hanya tiga gol di kandang lawan. Termasuk dua gol di Wembley saat melawan Tottenham Hotspur (4/10). Kepada AS gelandang Barca Sergio Busquets menyebut Messi sosok yang unik. Begitu pula dengan gol-golnya. Busquets selalu yakin Messi bisa mengulang gol ke tiap-tiap klub yang pernah dia jebol gawangnya. ''Tak ada gol yang dia cetak di lapangan yang tidak pernah kami lihat di sesi latihan. Dia juga bisa mengulangi gol seperti yang dia cetak di musim-musim sebelumnya,'' beber pemain yang sudah 11 tahun bersama Messi itu. (jpg)

Sumber: